TEMPO.CO , Jakarta:Gerakan Nasional Anti Minuman Keras meminta agar Pemerintah DKI Jakarta mengontrol peredaran minuman keras di ibu kota. Ini melihat semakin maraknya anak di bawah usia 21 tahun mengonsumsi minuman tersebut.
"Kami minta perhatian Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama untuk mengendalikan peredaran minuman keras. Saat ini penjualannya sangat tidak terkendali," kata Ketua Gerakan Anti Miras, Fahira Idris, di Balai Kota Jakarta, Jumat 13 September.
Ia menginginkan ada aturan yang jelas agar minuman keras tidak dapat dijual dan dikonsumsi oleh anak usia di bawah 21 tahun. Agar peraturan ini segera disahkan, Fahira akan mendesak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta dan Pemerintah Jakarta agar dapat mengeluarkan peraturan tersebut. Dengan itu, pihaknya dapat mensosialisasikan aturan tersebut ke masyarakat.
"Selama ini, masyarakat hanya bisa diam. Sehingga kalau ada toko yang masih jual minuman keras bisa ditutup," katanya.
Dalam data yang dimilikinya, terdapat 50 orang meninggal dunia setiap harinya dalam skala nasional akibat minuman keras. Karena menurutnya, minuman keras bisa mengakibatkan orang kehilangan kesadaran dan mengakibatkan perkelahian, pembunuhan, pemerkosaan, dan lain sebagainya. "Dampak dari menjamurnya minimarket yang jual alkohol sangat pengaruhi meningkatnya anak meninggal akibat alkohol," ujar Fahira.
Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama sepakat bahwa peredaran minuman keras hanya boleh untuk masyarakat di atas usia 21 tahun. "Kami bukan anti minuman keras, ini hanya pengendalian saja," ujarnya.
Soal aturan untuk pengendalian peredaran minuman keras, kata Basuki, mesti dilihat kembali. "Kami lagi meminta Pak Hasan Basri Saleh (Asisten Bidang Perekonomian Pemerintah Jakarta) untuk dipelajari," ujarnya.
SUTJI DECILYA
Topik Terhangat:
Harmonisasi Vicky | Penembakan Polisi | Tabrakan Anak Ahmad Dhani
Terpopuler:
Begini Isi Surat Vicky Prasetyo di Penjara
NASA Temukan 10 Lubang Hitam Raksasa
Mobil Lancer Dul Akan Jadi Monumen
Ini Gaya Hidup Zuckerberg yang Unik
MNC: Final Miss World 2013 di Bali
Berita terkait
Misteri 2 Nama Calon Gubernur di Pilkada Jakarta dari PDIP
3 hari lalu
Eriko PDIP mengungkap masih ada 2 nama lain yang masuk bursa calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024. Siapa mereka?
Baca SelengkapnyaAhok Masuk Bursa untuk Pilgub Jakarta dan Sumut dari PDIP, Bagaimana Peluangnya?
4 hari lalu
PDIP menyatakan bisa saja terjadi kejutan dalam bursa bakal calon Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaPDIP Siapkan 8 Nama di Pilkada Jakarta Ada Risma hingga Ahok: Berpeluang Muncul Kejutan
4 hari lalu
PDIP menyebutkan ada 8 nama seperti Tri Rismaharini hingga Basuki Tjhaja Purnama atau Ahok masuk ke dalam Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaAhok Masuk Radar PDIP untuk Pilkada Sumut 2024, Lawan Bobby Nasution?
4 hari lalu
PDIP mengatakan Ahok masuk radar untuk Pilkada Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaIngin Lanjutkan Program Ahok di Belitung Timur, Caleg Terpilih PDIP ini Akan Maju Jadi Cabup
4 hari lalu
Afa mengatakan keikutsertaannya dalam Pilkada Belitung Timur terinspirasi dan diklaim mendapat dukungan dari Ahok.
Baca SelengkapnyaAdik Ahok Fifi Lety Indra Siap Maju di Pilkada Belitung Timur 2024
5 hari lalu
Adik Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Fifi Lety Indra menyatakan siap maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Belitung Timur 2024.
Baca SelengkapnyaPilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil
5 hari lalu
Belakangan tersorot nama-nama baru, ada Dharma Pongrekun dan Haris Azhar
Baca SelengkapnyaSandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU
7 hari lalu
Ahok-Anies santer disebut bakal disandingkan dalam Pilgub DKI. Namun, duet keduanya bakal melanggar UU Pilkada.
Baca SelengkapnyaAhok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya
7 hari lalu
Ini aturan yang menghambat duet Ahok-Anies di Pilgub Jakarta
Baca SelengkapnyaRespons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024
8 hari lalu
Politikus PDIP menyebut Ahok dan Anies berasal dari akar rumput yang berbeda.
Baca Selengkapnya