Pesepeda menyusuri trotoar di jalan Thamrin, Jakarta, Kamis (17/1). Beberapa penggemar olahraga sepeda sengaja berkeliling melihat suasana Jakarta di kala banjir. . Tempo/Rully Kesuma
TEMPO.CO , Jakarta:Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Manggas Rudy Siahaan mengatakan trotoar ideal yang akan dibangun DKI akan dilengkapi jalur khusus bagi penyandang tunanetra. Trotoar itu terbuat dari paving block warna kuning, bergerigi. Jalur ini akan memudahkan penyandang tunanetra berjalan. Trotoar nantinya akan dicat warna-warni agar menarik.
DKI berencana membuat trotoar percontigan di tiga wilayah, yakni Jalan MT Haryono-Gatot Subroto, MH Thamrin-Jenderal Sudirman, dan kawasan Casablanca. Menurut Manggas, ketiganya akan rampung pada akhir Desember nanti. Anggaran yang disiapkan Dinas untuk penataan trotoar di tiga kawasan tersebut sekitar Rp 10 miliar. "Tapi tidak cuman Pemerintah Provinsi yang menata, Suku Dinas Pekerjaan Umum pun ditugaskan serupa," kata dia.
Masing-masing Suku Dinas, Manggas menambahkan, mengantongi anggaran sekitar Rp 10 miliar untuk menata trotoar. Konsepnya, mereka dituntut untuk melebarkan trotoar di masing-masing wilayah seperti kawasan Daan Mogot dan Kali Besar.
Ia mengatakan, kendala pelebaran trotoar ini adalah pagar yang dibangun membatasi gedung-gedung di sekitar kawasan tersebut. Menurut Manggas, konsekuensi pelebaran trotoar ini adalah membongkar pagar-pagar tersebut.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menilai pembangunan pagar keliling ini melanggar Peraturan Daerah. Aturan yang dilanggar adalah Perda Nomor 7 Tahun 2010 soal Bangunan Gedung. Dalam peraturan ini, pembangunan pagar harus menyesuaikan kebutuhan masyarakat umum sekitar.
"Makanya ini akan kami koordinasikan dengan pemilik gedung," ujarnya. Rencannya, Senin, 30 September 2013, nanti Jokowi akan mengumpulkan dulu pimpinan untuk membahas pembongkaran pagar gedung ini.
PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran
15 jam lalu
PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.