Sejumlah pemudik saat menunggu kedatangan bus mereka di terminal bus Kampung Rambutan, Jakarta Timur (5/8). Hingga H-3 ratusan ribu pemudik telah diberangkatkan ke Jawa Barat (trayek pendek dan menengah), Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Pulau Sumatera. TEMPO/Dwianto Wibowo
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jakarta menargetkan terminal di Ibu Kota selesai dibenahi pada 2015. Revitalisasi sebanyak 15 terminal ini akan dimulai secara bertahap pada tahun ini dengan menelan biaya Rp 1,7 triliun.
"Mau revitalisasi semua terminal," kata Wakil Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota Jakarta, Senin, 30 September. Dua dari 15 terminal itu adalah Terminal Manggarai dan Terminal Kota yang mulai dikerjakan. “Kedua terminal ditargetkan dapat selesai pada tahun ini juga,” kata Basuki.
Pembangunan 13 terminal lain berlangsung sejak 2014. Jika 10 terminal diselesaikan pada 2014, tiga terminal yang tersisa akan dikerjakan secara multiyears, yaitu Kampung Rambutan, Pulogadung, dan Kalideres. "Yang tiga itu harus selesai 2015 karena besar," ujarnya.
Di Jakarta, terdapat 18 terminal angkutan umum yang masih bergaya kolonial. Dari jumlah itu, tiga terminal tidak ditangani Pemerintah Jakarta. Alasannya beragam. Termianal Blok M dan Cililitan, menurut Basuki, tidak direvitalisasi karena telah dikerjakan bekerja sama dengan pihak swasta. Sedangkan Terminal Lebak Bulus rencananya bakal dijadikan depo proyek mass rapid transit (MRT).
Pembenahan, kata dia, satu di antaranya dengan mengubah lantai terminal menggunakan granit. Pedagang kaki limanya akan dimasukkan secara teratur. Bahkan, Basuki menjajikan kaki lima yang bagus akan dijadikan waralaba atau franchise.
Bus yang masuk terminal akan terkoneksi dengan bus lain dan bahkan dengan moda transportasi lainnya, seperti kereta api, MRT, dan monorel. "Sehingga, orang bisa ngerasain jalur keluar masuk transportasi umum dengan baik," katanya.