TEMPO.CO , Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berencana membatasi jumlah pedagang kaki lima di Ibu Kota dengan cara mirip dengan moratorium mal. Salah satu tujuannya adalah mengurangi kesemrawutan PKL.
"Tapi tidak saklek seperti moratorium karena pedagang tetap akan dibina," kata Jokowi, sapaan akrab Gubernur, di Balai Kota, Rabu, 9 Oktober 2013. Langkah ini, menurut Jokowi, dilakukan untuk membina pedagang sehingga memiliki kualitas dan daya saing.
Salah satu cara pembinaannya melalui berbagai kegiatan, seperti acara Kaki Lima Night Market yang digelar beberapa waktu lalu. Acara semacam itu bisa menjadi ajang promosi para pedagang kecil.
Pelaksana Tugas Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Andi Baso menjelaskan untuk menjalankan aturan ini dibutuhkan Peraturan Daerah. Andi mengatakan awalnya dia berencana akan mendata seluruh pedagang yang ada di Ibu Kota sampai ke tingkat RT.
Pendataan ini bahkan akan dilakukan detail hingga ke jenis barang yang dijual. Setelah itu, data tersebut diserahkan ke masing-masing pemerintahan kota di Jakarta. Lalu, Wali Kotal yang bertugas mengendalikan jumlah pertumbuhan PKL di masing-masing wilayahnya.
"Nanti setelah didata akan ketahuan jumlah pastinya, lalu akan kami stop tidak boleh ada penambahan," kata dia. Jumlah PKL inilah yang akan dibina dan dikembangkan. Sehingga barang yang mereka tawarkan memiliki daya saing.
Database jumlah PKL di Jakarta, Andi melanjutkan, akan dicocokkan dengan pendapatan per kapita penduduk. Pendapatan per kapita, Andi melanjutkan, berbanding lurus dengan tingkat konsumerisme. Sehingga pemerintah bisa menghitung jumlah ideal PKL di Jakarta.
SYAILENDRA
Berita Populer
Inikah Foto Daryono, Sopir 'Misterius' Akil?
Tersangka Suap Hambit Bintih Menang di MK
KPK Panggil Ratu Atut di 'Jumat Keramat'
Akil Mochtar Bisa Dijerat Pencucian Uang
MK Buka Kotak Pos Pengaduan Etik Hakim
Berita terkait
Suasana Jokowi, Budi Arie, hingga Bahlil Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan
56 menit lalu
Jokowi tampak antusias melihat tayangan besar yang menempel di dinding ruang utama Istana Negara.
Baca SelengkapnyaPara Menteri Jokowi Ikut Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan di Istana
2 jam lalu
Presiden Jokowi mengundang relawan dan Menteri untuk hadir ke Istana menyaksikan dan nonton bareng semifinal AFC U-23 Indonesia lawan Uzbekistan.
Baca SelengkapnyaJokowi Bertemu CEO Microsoft Besok, Bahas Potensi Investasi Rp 14 Triliun
2 jam lalu
Investasi Microsoft tersebut bakal tersebar dalam beragam bentuk termasuk salah satunya untuk pengembangan talenta digital.
Baca SelengkapnyaPerludem Prediksi Jokowi Bakal Cawe-cawe di Pilkada 2024
3 jam lalu
Perludem menilai politisasi bansos dan mobilisasi aparat akan tetap terjadi di Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Kumpulkan Relawan di Istana, Nobar Timnas U-23 Indonesia lawan Uzbekistan
3 jam lalu
Presiden Jokowi nonton laga Tim Nasional atau Timnas U23 Indonesia melawan Uzbekistan dalam semifinal piala Asia.
Baca SelengkapnyaTanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi
4 jam lalu
Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.
Baca SelengkapnyaPrabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi
4 jam lalu
Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.
Baca SelengkapnyaPengadilan Bebaskan Berbicara di Berbagai Forum, Rocky Gerung Terima Kasih ke Hakim Sudah Pakai Akal Sehat
5 jam lalu
PN Jakarta Selatan menolak gugatan advokat David Tobing yang meminta hakim menghukum Rocky Gerung untuk tidak berbicara di berbagai forum.
Baca SelengkapnyaSafari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih
5 jam lalu
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan safari politik setelah ditetapkan KPU sebagai presiden terpilih Pilpres 2024. Ke mana saja?
Baca SelengkapnyaJokowi Percaya Prabowo akan Perkuat Kerja Sama Indonesia-Singapura
5 jam lalu
Presiden Jokowi menyoroti pergantian posisi Perdana Menteri Singapura, dari Lee Hsien Loong ke Lawrence Wong.
Baca Selengkapnya