Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengamati monyet pemain topeng monyet yang terjaring razia di Monumen Nasional, Jakarta (23/10). TEMPO/Anggrita Cahyaningtyas
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerhati kebudayaan Betawi JJ Rizal menilai langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakartamerazia topeng moyet telah menabrak budaya Betawi. "Sekilas ini baik-baik saja dengan dalih menghindari eskploitasi binatang, terus pengamennya dijanjikan pekerjaan baru. Tapi topeng monyet adalah bagian dari budaya Betawi, itu jangan diabaikan," kata Rizal saat dihubungi Tempo, Jumat, 25 Oktober 2013.
Menurut Rizal, topeng monyet sudah lama menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat Betawi. Apabila ditarik mundur, keberadaan topeng monyet sudah ada sejak awal abad 20 yang perlahan makin populer di kalangan masyarakat.
Keberadaan topeng monyet, kata Rizal, juga banyak disinggung dalam cerita-cerita rakyat Betawi, seperti Ki Alang atau Hikayat 5 Tumenggung. Salah satu kisah itu menunjukkan bahwa monyet tak bisa diremehkan karena bisa pintar apabila diajari untuk berkembang. "Maka itu, semoga saja kebijakan ini tidak berarti meniadakan topeng monyet dari Jakarta," ujar Rizal.
Anggukan Jokowi soal Disebut Jadi Penjembatan Prabowo-Megawati
1 jam lalu
Anggukan Jokowi soal Disebut Jadi Penjembatan Prabowo-Megawati
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan Presiden Jokowi yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Megawati dan Prabowo