Lurah Lenteng Agung, Susan Jasmine Zulkifli saat menjawab pertanyaan wartawan di ruangannya, Jakarta (26/8). Lurah tersebut di tolak warga Lenteng Agung karena menganut agama yang berbeda dengan mayoritas warganya. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Jakarta Selatan Syamsudin Noor mengatakan akan mewaspadai rencana Front Pembela Islam soal dua lurahnya, Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli dan Lurah Pejaten Timur Grace Tiaramudi.
Tapi, menurut dia, informasi tersebut belum sepenuhnya diketahui. Sebab, tidak ada informasi langsung dari aparatnya. "Itu benar FPI Jakarta?" tanya Syamsudin ketika dihubungi Tempo, Senin, 28 Oktober 2013.
Syamsyudin juga mengaku bingung kenapa FPI tiba-tiba ingin melakukan demo ke dua lurahnya itu. Pasalnya, dari hasil diskusi sejauh ini, warga sudah mulai menerima kedua lurah perempuan yang bukan muslim itu. "Ya, lihat saja nanti bagaimana situasi berkembang," ujarnya.
Front Pembela Islam terus menyoal lurah perempuan nonmuslim. Lurah Susan yang beragama Katolik diusik sejak dia dilantik pada Juni lalu. Begitu pula dengan Lurah Grace. "Kami juga akan ajukan protes penempatan Lurah Pejaten Timur," ujar Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FPI Jakarta, Novel Ba'mumin, saat dihubungi, Ahad, 27 Oktober 2013.
Lurah Grace belum mau memberikan komentar. Ketika Tempo menanyai perihal ancaman FPI tersebut, ia hanya menjawab, "No comment!" Sedangkan Lurah Susan mengaku akan terus bekerja demi kemajuan Lenteng Agung.
Baik Gubernur DKI Joko Widodo dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama tidak akan mengganti kedua lurahnya. Sebab, ukuran sukses tidaknya lurah dilihat dari kinerjanya. Evaluasi dilakukan setelah enam bulan mereka bertugas.