TEMPO.CO, Jakarta - Aparat kepolisian membubarkan paksa demo buruh di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan petang ini. "Aturan yang berlaku, demo boleh sampai pukul 18.00," kata Kepala Polres Jakarta Pusat, Komisaris Besar Angesta Ramano Yoyol di depan Balai Kota, Jumat, 1 November 2013.

Yoyol menuturkan, kemarin malam ia memang memberi kelonggaran kepada buruh untuk menduduki Balai Kota hingga malam lantaran sedang ada sidang Dewan Pengupahan untuk menetapkan besaran Upah Minimum Provinsi 2014. "Kemarin (boleh) karena menunggu Disnaker, kami fasilitasi. Sekarang tidak ada toleransi," ujarnya.

Yoyol menyebut, sejak siang sudah banyak masyarakat yang mengeluh Jalan Medan Selatan ditutup. "Masyarakat sudah komplain ke polisi. Kami kasih (buruh) satu jalur, tapi nyatanya dua jalur dipakai semua," kata Yoyol lagi.

Berdasarkan pantauan Tempo, pasukan polisi sudah menghadap ke buruh dan membawa tameng. Selain itu, terdapat mobil barakuda dan water canon di belakang polisi. Tetapi, para buruh enggan pindah dan justru membentuk barikade dengan saling merangkul.

Polisi pun terus memperingatkan buruh untuk membubarkan diri. Polisi memberi waktu 30 menit untuk membubarkan diri tanpa paksaan. Jika tidak, Yoyol menegaskan, polisi terpaksa membubarkan mereka secara paksa. "Tak ada pilihan, kami bubarkan paksa," katanya.

Saat ini jarak antara buruh dan polisi hanya 10 meter. Meski polisi terus bergerak maju, buruh bertahan di tempatnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, ribuan buruh dari beberapa kawasan industri di Jakarta, siang ini berdemonstrasi di depan Kantor Gubernur DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Mereka menuntut bertemu Gubernur Jokowi untuk meminta UMP 2014 menjadi Rp 3,7 juta.

LINDA TRIANITA

Berita Terpopuler:

Penjelasan Garuda Soal Ulah Roy Suryo
Roy Suryo Marah Lagi di Dalam Pesawat
Istri-istri Para Koruptor
Ulah Roy Suryo di Garuda Versi Ajudan
Jajaran Atut Heran KPK Telisik Bansos Banten