Ketika Jokowi 'Ngegowes' ke Balai Kota  

Reporter

Jumat, 1 November 2013 20:00 WIB

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bersama komunitas Bike to Work Indonesia menuju Balaikota DKI Jakarta dengan menggunakan sepeda saat melintasi Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, Jumat (1/11). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mencoba sensasi berangkat kerja menggunakan sepeda alias bike to work. Mengenakan baju batik komunitas Bike to Work warna kuning tua dirangkap kaos putih dan celana pendek hitam, Jokowi, sapaan akrabnya, ngegowes dari rumah dinasnya di kawasan Taman Suropati.

Bersama Jokowi, turut pula rombongan komunitas Bike to Work. "Ajak Pak Jokowi biar banyak masyarakat yang mau bersepeda ke tempat kerja," kata Sekretaris Komunitas Dian Indri Hapsari pada Jumat, 1 November 2013.

Menurut pantauan Tempo, ada sekitar 20 pesepeda yang ikut serta. Mereka berkumpul di rumah dinas Jokowi sejak pukul 06.00 WIB. Hadir juga Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, Stig Traavik. Sepeda yang digunakan pun bermacam-macam, mulai dari sepeda lipat, sepeda kumbang alias ontel, hingga sepeda sport. Jokowi menggowes sepeda sport warna hijau.

Sekitar pukul 06.40 WIB, rombongan bertolak dari ke arah Jalan Imam Bonjol. Dari sana, mereka lurus ke arah Bundaran Hotel Indonesia, laluy berbelok ke kanan arah Jalan M.H. Thamrin. Sampai di bundaran Patung Kuda Arjuna Wiwaha, depan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, rombongan berbelok ke arah Balai Kota. Mereka tiba di kantor Jokowi sekitar pukul 07.30 WIB.

Aksi Jokowi dan rombongan membetot perhatian para pemotor. Bahkan beberapa pengendara sepeda motor sengaja berhenti di tengah jalan untuk mengabadikan momen tersebut. Meski judulnya gowes santai berangkat kerja, Jokowi tetap ngebut. "Pak Jokowi ngebut sampai 30 kilometer per jam," ujar Dian yang sehari-hari berangkat kerja dari Ciledug menuju Kemang.

Meski ngebut, Jokowi tidak terlihat kelelahan saat sampai di kantornya. Ia mengaku biasa berolahraga. Jokowi mengakui tantangan pesepeda di Jakarta adalah arus lalu lintas yang padat. "Makanya nanti bertahap akan kami benahi jalur sepeda," ujarnya. Ia menegaskan perlunya kalkulasi untuk membangun jalur pesepeda di Jakarta. Alasannya, jalanan sudah padat kendaraan. Ia menuturkan, beberapa jalur memang ideal untuk dilalui pesepeda seperti di Kanal Banjir Timur. Tapi ada juga yang sudah terlalu padat. (Baca juga: Temui Buruh, Jokowi: Ayo Ngomong Biar Rampung)

SYAILENDRA

Berita Lainnya:
Istri-istri Para Koruptor
Macam-macam Ulah Pejabat di Pesawat
Analisis Video Perusakan Rumah Adiguna
Kabar Buruh Tewas di Bekasi Hoax
Roy Suryo Marah Lagi di Dalam Pesawat

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

2 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

3 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

4 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

5 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

6 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

7 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

11 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

12 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

13 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

13 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya