Desember, Tangerang Bagikan 127 Ribu Kartu Sehat  

Reporter

Kamis, 28 November 2013 07:29 WIB

Seorang ibu rumah tangga menunjukan Kartu Jakarta Sehat yang sudah diterimanya di Puskesmas Johar Baru, Jakarta, Selasa 18 Juni 2013. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Tangerang - Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memastikan sebanyak 127 ribu warga miskin dan rentan miskin di Kabupaten Tangerang akan menerima pelayanan kesehatan gratis melalui program kartu sehat. Peluncuran kartu sehat tersebut, menurut Zaki, akan dilakukan bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Kabupaten Tangerang pada 27 Desember 2013 mendatang. "Kartu sehat Kabupaten Tangerang sudah siap didistribusikan," ujarnya, Kamis, 28 November 2013.

Saat ini, kata Zaki, sudah ada 60 ribu kartu sehat yang telah didistribusikan melalui camat dan lurah atau kepala desa di Kabupaten Tangerang. Sisanya akan diselesaikan pada akhir Desember nanti. "Sehingga total 127 ribu warga miskin dan rentan miskin yang tidak tercover layanan Jamkesmas akan mendapatkan kartu sehat ini," katanya.

Zaki menargetkan pada 2014 seluruh warga miskin dan rentan miskin yang berjumlah 130 ribu jiwa akan tercover dalam program kartu sehat tersebut. Zaki mengakui distribusi kartu sehat ini lumayan tersendat karena banyak mengalami kendala. Salah satunya adalah sulitnya melakukan pendataan warga miskin.

Pemerintah daerah akan menanggung semua biaya kesehatan masyarakat miskin yang tidak tercover Jamkesmas. Tahun 2013 ini, Kabupaten Tangerang menggelontorkan anggaran sebesar Rp 40 Milyar untuk program kartu sehat. Pada tahun 2014 nanti, anggaran ditambah menjadi Rp 60 Milyar.

Mengantisipasi membengkaknya anggaran kesehatan gratis ini, Kabupaten Tangerang telah menyiapkan sistem terbatas, yaitu satu kartu hanya dimiliki satu nama dan satu alamat. "Artinya, dalam satu keluarga harus memiliki masing-masing satu kartu sehat," kata Zaki. Jangka waktu kartu sehat selama tiga tahun.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Naniek Isnaeni menambahkan 103,4633 jiwa masyarakat miskin di Kabupaten Tangerang tercover dalam program jaminan sosial 2014. Ratusan ribu jiwa masyarakat miskin ini tercover dalam program jaminan kesehatan masyarakat nasional (Jamkesmas) yang dibiayan APBN sebanyak 904.633 jiwa dan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) yang dibiayai APBD sebanyak 130.000 jiwa.

JONIANSYAH

Berita terkait

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

6 menit lalu

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

2 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

2 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

19 hari lalu

Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

Posko OPOR Bu Bidan didirikan untuk mendekatkan layanan kebidanan kepada pemudik, khususnya akses bagi perempuan, ibu hamil dan menyusui

Baca Selengkapnya

Empat Dokter dari Barat Jadi Saksi Kekejian Israel di Gaza

40 hari lalu

Empat Dokter dari Barat Jadi Saksi Kekejian Israel di Gaza

Empat dokter dari AS, Prancis dan Inggris memberi kesaksian di PBB tentang sistem layanan kesehatan di Gaza yang runtuh dan kekejian Israel.

Baca Selengkapnya

Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia

51 hari lalu

Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia

Perempuan memainkan peran penting dalam bidang kesehatan. Ada berbagai peranan perempuan dalam meningkatkan derajat kesehatan keluarga

Baca Selengkapnya

Dikecam Masyarakat, Ini Alasan Para Dokter Korea Selatan Tetap Mogok

59 hari lalu

Dikecam Masyarakat, Ini Alasan Para Dokter Korea Selatan Tetap Mogok

Dokter-dokter di Korea Selatan masih melanjutkan aksi mogok, meski masyarakat mengecam dan pemerintah mengancam.

Baca Selengkapnya

Gaji Dokter di Korea Selatan Tergolong Tertinggi, Mengapa Masih Mogok?

29 Februari 2024

Gaji Dokter di Korea Selatan Tergolong Tertinggi, Mengapa Masih Mogok?

Ribuan dokter magang di Korea Selatan menolak untuk kembali bekerja meski diancam penangguhan izin medis.

Baca Selengkapnya

Hampir 8.000 Dokter Magang di Korea Selatan Mogok Kerja, Mengapa?

21 Februari 2024

Hampir 8.000 Dokter Magang di Korea Selatan Mogok Kerja, Mengapa?

Di Korea Selatan, dokter umum ternyata diupah rendah, sementara dokter bedah plastik dan dokter kulit dalam praktik swasta dibayar paling tinggi.

Baca Selengkapnya

Pemkab Bogor Gelar Temu Inovator 2024, Berharap Bisa Kembangkan Ratusan Desanya

30 Januari 2024

Pemkab Bogor Gelar Temu Inovator 2024, Berharap Bisa Kembangkan Ratusan Desanya

Temu Inovator yang diselenggarakan setiap tahun disebutkan untuk meneruskan pembangunan prioritas di daerah itu.

Baca Selengkapnya