Pengemis 'Tajir' Doyan Taruhan di Pilkades  

Reporter

Jumat, 29 November 2013 05:11 WIB

Sa'aran (kiri) dan Walang (kanan), pengemis yang memiliki uang 25 juta rupiah, pada saat jumpa pers di Panti Sosial, Cipayung, Jakarta, Kamis (28/11). Walang mengatakan uang hasil mengemis tersebut dibagi dua. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Tak hanya mengemis, Walang, 54 tahun, ternyata doyan taruhan dalam pemilihan kepala desa di kampung halamannya di Subang, Jawa Barat. Tak tanggung-tanggung, ia pun menggelontorkan duit puluhan juta dalam taruhan itu. "Terakhir, saya taruhan dapat Rp 20 juta dalam pemilihan Kades Ranca Asih," ujar Walang di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, Cipayung, Jakarta, pada Kamis, 28 November 2013.

Hasil taruhan tersebut, Walang menambahkan, digunakan untuk membayar uang muka naik haji sebesar Rp 30 juta serta keperluan lain. Kendati demikian, Walang tak begitu intens dalam adu duit tersebut. "Itu hanya kegiatan selingan. Sambil jualan kambing dan sapi, ikut taruhan." Namun ia mengaku kapok untuk ikut taruhan lagi. Pasalnya, setelah mendaftar haji, ia merasa malu.

Ia mengatakan, duit yang dibawa ke Jakarta sebesar Rp 21 juta itu salah satu dari hasil taruhan. Selain itu, tentu dari hasil penjualan sapi dan kambing. Karenanya, untuk mencicil naik haji yang per bulannya mencapai Rp 1 juta, Walang mengajak Sa'aran, 70 tahun, tetangganya, untuk mengemis di Jakarta. (Lihat: Wah, Pengemis di Pancoran Dapat 25 Juta Dua Pekan)

Ia menceritakan, bermula dari enam bulan lalu, keduanya berangkat dari Subang dengan naik kereta api sampai Stasiun Lemah Abang, Bekasi. Ia sengaja membawa gerobak dari Subang dengan menggunakan kereta. Dari Bekasi, ia terus mendorong gerobak sampai Jakarta. "Sudah enam bulan saya keliling Jakarta dan tiap dua minggu pulang ke kampung."

Jika lelah tiba, ia menuturkan, dirinya dan Sa'aran mencari tempat istirahat. "Kadang di musala, kadang juga di emperan toko," ucapnya.

Walang mengaku per hari bisa menggondol duit sebesar Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu. Tak ayal, hanya dalam tempo dua minggu, mereka memperoleh duit sebanyak Rp 4 juta. "Uang itu keuntungan bersih, sisa makan dan jajan."

Walang mengaku mempunyai rumah di kampung ukuran 6 x 15 meter persegi. Ia menyatakan kapok dan tak akan mengulanginya lagi. "Kemarin, anak sudah datang. Saya mau pulang ke Subang, mau beli kebun kedelai sama beli mobil."

ERWAN HERMAWAN


Berita terkait:

Ada Pengemis Rp 25 Juta, Jokowi Geleng-geleng
Ini Motif Walang, Si Pengemis Tajir

Walang Mengemis untuk Naik Haji dan Beli Mobil
Diberi Sedekah, Pengemis Bertahan di Jakarta

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

21 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

57 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Bapanas Bareng Hero Supermarket DKI Gelar Program Food Rescue

21 Februari 2023

Bapanas Bareng Hero Supermarket DKI Gelar Program Food Rescue

Bapanas bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Hero Supermarket meluncurkan program Food Rescue.

Baca Selengkapnya

PSI Soroti Setoran Deviden Jamkrida Jakarta yang Terus Turun

3 Agustus 2022

PSI Soroti Setoran Deviden Jamkrida Jakarta yang Terus Turun

PSI Jakarta mendorong Jamkrida Jakarta memanfaatkan penambahan modal dasar untuk memperbaiki kondisi perusahaan yang terkena dampak pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

KNPI Jakarta Desak Pemerintah Provinsi DKI Cabut Izin Usaha Holywings Indonesia

25 Juni 2022

KNPI Jakarta Desak Pemerintah Provinsi DKI Cabut Izin Usaha Holywings Indonesia

Sekretaris KNPI DKI Jakarta Muhammad Akbar Supratman, meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencabut izin usaha Holywings.

Baca Selengkapnya

DKI Jakarta Tunggak Dana Operasional RT/RW 6 Bulan, Lurah: Akan Segera Dibayar

19 Juni 2022

DKI Jakarta Tunggak Dana Operasional RT/RW 6 Bulan, Lurah: Akan Segera Dibayar

DKI Jakarta segera membayarkan tunggakan dana operasional Rukun Tetangga dan Rukun Warga (RT/RW) selama enam bulan sejak Januari-Juni 2022.

Baca Selengkapnya

Catat Syarat Mudik Gratis Kementerian Perhubungan dan Pemprov DKI Jakarta

17 April 2022

Catat Syarat Mudik Gratis Kementerian Perhubungan dan Pemprov DKI Jakarta

Masyarakat yang ingin mudik gratis dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat membawa sepeda motor.

Baca Selengkapnya

Cari Mudik Gratis, Cek Lembaga Apa Saja yang Menyediakan dan Rutenya

17 April 2022

Cari Mudik Gratis, Cek Lembaga Apa Saja yang Menyediakan dan Rutenya

Ketahui apa syarat untuk mengikuti mudik gratis dari beberapa lembaga berikut.

Baca Selengkapnya

Stasiun Jatinegara Sampai Kantor Pusat Garuda Indonesia Jadi Cagar Budaya

8 Januari 2022

Stasiun Jatinegara Sampai Kantor Pusat Garuda Indonesia Jadi Cagar Budaya

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan 14 bangunan cagar budaya baru.

Baca Selengkapnya