Bekasi Kesulitan Cari Lahan Resapan  

Reporter

Rabu, 11 Desember 2013 05:23 WIB

Warga melintasi banjir di Perumahan Bumi Nasio Indah, Kawasan Jatiasih,Bekasi Kamis (18/4). Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Bekasi - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, kesulitan mencari lahan untuk pembuatan folder air di dua perumahan langganan banjir di Kecamatan Jatiasih. Perumahan langganan banjir tersebut, ialah komplek Dosen IKIP dan Bumi Nasio. "Program jangka panjang dengan membuat folder," kata Kepala Bidang Tata Air pada Dinas Bina Barga dan Tata Air, Kota Bekasi, Nurul Furqon, Selasa, 10 Desember 2013.

Sayang, program jangka panjang itu terkendala lahan. Contohnya, di Perumahan Dosen IKIP, warga menginginkan lahan seluas lapangan sepak bola dijadikan resapan, namun lahan tersebut ternyata bersengketa. Warga mengklaim lahan itu merupakan fasilitas umum, namun belakangan diketahui ada orang yang mengklaim bahwa lahan itu miliknya. "Di Dosen IKIP ada, cuma bermasalah," katanya. "Kami tidak berani," ujarnya.

Sementara itu, di Perumahan Bumi Nasio pemerintah kesulitan mencari lahan. Bahkan, nyaris tak ada fasilitas umum yang luas untuk dijadikan resapan air. "Sekarang masih dikaji program penanganan banjir jangka panjang," ujarnya. "Karena di perumahan itu sangat minim lahan," ia memaparkan.

Furqon menyebutkan, sejauh ini penanggulangan banjir di dua perumahan itu hanya sebatas mengurangi lamanya genangan. Itu dilakukan dengan menempatkan pompa air di dua perumahan tersebut. "Di Dosen IKIP ada satu pompa, sedangkan di Bumi Nasio ada dua pompa," katanya.

Lebih lanjut kata dia, dua perumahan itu memang menjadi langganan banjir sebabnya terletak di cekungan. Dataran perumahan lebih rendah dibanding aliran sungai Jatikramat atau anak Kali Cakung. Akibatnya, ketika terjadi hujan lokal yang lebat, air sulit dibuang. Apalagi kalau debit kali naik, bahkan bisa meluap. "Sekarang kita tidak bisa menghilangkan banjir. Kalau mengurangi lamanya genangan bisa," ujarnya.

Tahun ini, anggaran untuk penanganan banjir Pemerintah Kota Bekasi mengalokasikan dana sebesar Rp 60 miliar dari Rp 300 miliar di Dinas Bina Marga dan Tata Air. Dana itu digunakan untuk menormalisasi dan perbaikan saluran air di seluruh wilayah. Sedangkan, tahun 2014 diusulkan anggaran sebesar Rp 500 miliar untuk infrastruktur, 20 persen di antaranya digunakan penanggulangan banjir.

Anak Kali Cakung merupakan kali alam, mempunyai kedalaman variatif yakni satu sampai tiga meter, sedangkan tanggul yang ada saat ini setinggi tiga meter. Air kali cepat meluap akibat tebalnya sedimen mencapai 50 sentimeter di kali tersebut. Ditambahkan lagi lebar kali hanya mencapai tiga meter. "Sudah dua tahun kali belum dinormalisasi," ujarnya.

Dikatakan dia, anak Kali Cakung mempunyai hulu di Pondok Melati, melintasi sejumlah pemukiman di Jatiasih, dan berujung di Banjir Kanal Timur (BKT) melalui crossing jalan Tol Jakarta-Cikampek dan rel Kereta Api. "Kalau dilebarkan kurang fleksibel, sebab sudah banyak berdiri bangunan di sekitar kali," katanya.

Ketua Taruna Siaga Bencana, Kota Bekasi, Engkus Kustara, mengatakan setiap hujan lebat mengguyur Kota Bekasi, dua perumahan itu dipastikan terendam. Ketinggian air bisa mencapai 1,5 meter. Jumlah rumah yang terendam pun mencapai 500 lebih. "Kami selalu siaga, apabila ada warga yang membutuhkan bantuan," kata Engkus.

Akhir pekan lalu, dua kali terendam banjir. Namun demikian, ratusan kepala keluarga memilih bertahan di dalam rumah. Mereka memanfaatkan lantai dua rumah masing-masing. Warga hanya mengevakuasi kendaraan saja ke dataran lebih tinggi. "Sudah menjadi langganan, warga memilih bertahan," kata Engkus.

Engkus menambahkan, kalau debit air semakin tinggi, banjir di Perumahan Dosen IKIP meluas ke Perumahan Graha Indah yang berada di depannya. Air masuk ke perumahan itu melalui Jalan Raya Pekayon-Pondokgede, akibatnya arus lalu lintas di jalan tersebut kerap terisolasi seperti peristiwa awal tahun lalu.

ADI WARSONO

Berita banjir lain:

Siswa SMA Membuat Alat Pendeteksi Banjir

Banjir Rendam Sejumlah Jalan di Kupang

Lima Mahasiswa Andalas yang Hanyut Ditemukan Tewas

Banjir Rendam 4 Kampung di Tasikmalaya

Berita terkait

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

2 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

2 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

3 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

3 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

3 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

4 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

5 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

5 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

5 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

6 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya