Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api dari kereta KRL yang terbakar di Perlintasan Ulujami, Jakarta, Senin (9/12). TEMPO/Ifa Nahdi
TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) berencana memasang stiker bergambar petunjuk keselamatan dan evakuasi dalam keadaan darurat. Direktur Utama PT KAI, Ignasius Jonan, mengatakan stiker itu akan ditempel di jendela-jendela kereta.
"Karena kalau di kereta tidak mungkin diperagakan," katanya dalam konferensi pers di Stasiun Gambir, Selasa, 10 Desember 2013.
Jonan mengatakan belum semua penumpang mengerti cara evakuasi dalam keadaan darurat. Dalam KRL 1131 Serpong-Tanah Abang yang mengalami kecelakaan, misalnya, penumpang dikabarkan panik karena tak ada alat pemecah kaca. Padahal, menurut Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek, Tri Handoyo, pintu kereta itu bisa terbuka dengan tuas yang ada di bawah kursi penumpang maupun di luar kereta. "Kalau dengan pemecah kaca itu standar di kereta jarak jauh, jenis keretanya memang berbeda," kata Tri dalam kesempatan yang sama.
Saat ini, PT KAI masih berfokus pada penanganan korban hingga sembuh dan perbaikan jalur kereta agar pulih seperti semula. Mereka belum berdialog dengan PT Pertamina sebagai pemilik mobil tangki. PT KAI juga tak lantas menyalahkan Pertamina karena pengemudinya menerobos perlintasan kereta.
"Untuk investigasi kami serahkan sepenuhnya ke KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi)," ujar Jonan. Mereka juga belum mempertimbangkan akan menuntut perusahaan energi milik pemerintah itu.