Wakil Gebenur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Tempo/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, dirinya belum menerima laporan mengenai jeleknya kualitas air di Rumah Susun Marunda. "Sepertinya tampungan yang bermasalah, ya," kata Ahok--sapaan akrab Basuki--saat ditemui di kantor Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Rabu, 11 Desember 2013.
Sebelumnya, warga Rusun Marunda Blok C mengeluhkan fasilitas Rusun yang tak memadai. Air yang mereka pakai sehari-hari berwarna dan menyebabkan gatal-gatal. Dewi, 25 tahun, salah seorang warga rusun di Blok C1, mengaku merasa gatal-gatal setiap habis menggunakan air. Ia tak sendirian, warga lainnya juga merasakan hal serupa sejak awal tinggal di Rusun. Akibat kualitas air yang tidak layak tersebut, warga memilih menggunakan air galon untuk kebutuhan minum dan memasak. Dengan demikian, warga mengeluarkan biaya lebih banyak.
Menanggapi keluhan tersebut, Ahok langsung menghubungi Kepala Dinas Perumahan Jonathan Pasodung melalui pesan pendek. "Saya perintahkan dia untuk periksa," kata Ahok. Ahok menilai problem kemungkinan berasal dari tampungan karena ia yakin kualitas air dari PDAM tidak bermasalah. Ahok juga akan mengecek kemungkinan kesalahan dari PDAM karena terdapat daerah cuci di Bekasi.
Rusun Blok C ini rata-rata dihuni oleh warga Pluit yang pindah akibat banjir pada Januari 2013 lalu. Di Blok C1, rata-rata mereka baru menghuni rusun tersebut pada awal November lalu.