Meski hanya sebentar diguyur hujan deras pada Kamis (14/3), kawasan Gatot Soebroto Jakarta digenangi banjir akibat sistem drainase yang buruk. Banjir memperparah kemacetan saat jam pulang kantor. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta--Buruknya kondisi drainase di Ibu Kota menjadi keluhan utama warga yang terhimpun dalam Rembuk Provinsi 2013. Masalah saluran air yang tak berfungsi itu selalu menempati posisi teratas dalam masalah yang dikeluhkan di seluruh wilayah.
Selain drainase, masalah sampah, kondisi sungai dan infrastruktur seperti jalan dan jembatan juga selalu mengemuka. Kepala Biro Tata Pemerintahan DKI Jakarta, Irmansyah, mengatakan masalah-masalah itu dihimpun setelah mengadakan dua kali public hearing dan focus group discussion.
Hasil Rembuk Provinsi itu kemudian dibahas di Balai Kota DKI Jakarta pada Kamis, 12 Desember 2013. Ketua Panitia Rembuk Provinsi sekaligus Kepala Biro Tata Pemerintahan, Irmansyah, mengatakan hasil rembuk itu nantinya akan diusulkan kepada Gubernur.
"Ini akan melengkapi hasil Musrenbang untuk merumuskan kebijakan pemerintah di masa depan," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis.
Salah satu pembahas hasil rembuk warga, Ketua Yayasan Lembaga Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, mengapresiasi langkah yang baru pertama kali dilakukan Pemprov DKI Jakarta. "Selama ini memang tidak ada komunikasi yang bagus antara pemerintah dengan warga," ujar Tulus di Balai Kota, Kamis.
Adanya rembuk provinsi, kata dia, bisa memperlihatkan masalah yang jamak dihadapi warga. Setidaknya, masalah-masalah lokal di Ibu Kota seperti pedagang kaki lima, banjir lokal karena buruknya drainase bisa segera diatasi. "Masih ada banyak waktu karena masih ada empat tahun, kalau masalah seperti macet dan banjir kiriman memang perlu peran Pemerintah Pusat," katanya.
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.