TEMPO Interaktif, Jakarta: Lokasi bongkaran di emplasemen stasiun tanah Abang makin terlihat sepi. Hari ini, tim gabungan dari walikota Jakarta Pusat direncanakan akan menertibkan dan membongkar ratusan gubuk liar yang ada dilokasi tersebut. Di lokasi, sejumlah spanduk bertuliskan, "Kami Warga Bongkaran Anggota Kelompok Peduli Rakyat Miskin Pendukung SBY-JK". Lasiman, 38 tahun, salah seorang penghuni lokasi bongkaran membenarkan, pihaknya mengetahui akan ada penertiban dari pihak tramtib Jakarta Pusat, hari ini. Pihaknya juga mengakui telah menerima surat peringatan yang ketiga kalinya, yang berisi, memberi waktu pada para penghuni untuk meninggalkan lokasi tersebut dalam waktu 1X24 jam. Beberapa warga bahkan sudah lima kali menerima surat peringatan serupa. "Tapi tidak merata ada yang dapat surat ada yang tidak," kata Lasiman, Selasa (28/12). Ia sendiri mengetahui rencana pemda tersebut dan sedang bersiap-siap mengemasi barang-barangnya untuk dipindah ke rumah kontrakan tidak jauh dari lokasi bongkaran. "Dari pada nanti dibakar tramtib lebih baik saya amankan," katanya. Namun, menurut dia, banyak juga warga bongkaran yang berniat bertahan. Menurut Lasiman, jumlahnya bisa 90 persen dari keseluruhan penghuni yang ada. Lasiman sendiri mengaku pasrah menerima peringatan untuk meninggalkan lokasi, karena ia menyadari hanya menumpang di lokasi tersebut. Tapi rata-rata, warga menginginkan agar pemerintah menyediakan lahan warga untuk tinggal. Karena sebagian besar yang tinggal di lokasi itu warga tidak mampu seperti pemulung, pengamen, dan pengemis. Sedangkan dari pemda Jakarta Pusat belum diperoleh informasi kapan tim terpadu akan mulai membongkar kawasang itu.Ramidi
Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku
35 hari lalu
Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku
Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.