Aktifitas bongkar muat dan pembangunan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (7/2). PT Pelindo II menganggarkan dana investasi Rp 7 triliun pada 2013 atau naik 233% dari dana investasi tahun lalu. TEMPO/Amston Probel
TEMPO.CO, Jakarta - Serikat Pekerja Pelabuhan Indonesia II merancang aksi mogok kerja susulan pada awal Januari 2014 mendatang. Aksi sudah mereka mulai dua hari ini, yakni 23-24 Desember 2013. (Baca: Kisruh di Pelindo II Disebutkan Karena Masalah Integritas)
"Kami siap untuk mogok susulan," kata salah satu anggota serikat pekerja, Ian Budi Santoso, saat ditemui di kantornya, Senin, 23 Desember 2013.
Ian menyebutkan, aksi susulan akan dilakukan dengan pertimbangan jika aksi pada 23-24 Desember 2013, berjalan tidak seperti yang diharapkan. "Aksi susulan dapat lebih panjang waktunya," katanya mengancam.
Menurut Ian, sejauh pelaksanaan mogok kerja dua hari pertama cukup membuat aktivitas pelabuhan terganggu. "Meski kami diganggu dengan intimidasi," kata pekerja yang mengatakan sempat menjabat menjadi sekretaris perusahaan tersebut. Sejumlah pekerja yang berhenti bekerja, menurut dia, ditegur dan dipaksa untuk bekerja.
Ketua Umum DPP SPPI II Kirnoto menyebutkan, meskipun melakukan aksi mogok kerja, masih ada pelayanan yang dilakukan. Khususnya untuk bongkar muat kapal pengangkut BBM, kapal penumpang dan kapal pengangkut hewan. Di samping itu, dia memastikan tak ada tindakan anarkis yang dilakukan pekerja selama melakukan aksi mogok.
Aksi mogok kerja yang dilakukan pekerja dan SPPI II ini berkaitan dengan tuntutan mencopot Direktur Utama Pelindo II RJ Lino. SPPI II menilai dirut tak mampu melakukan good corporate governance. Ada pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh Lino, salah satunya adalah pelanggaran dalam proses tender.