Ratusan Perempuan Diduga Hendak Diperdagangkan  

Reporter

Selasa, 24 Desember 2013 07:12 WIB

Sebanyak 12 calon tenaga kerja wanita (TKW) berhasil diamankan di Polres Jakarta Selatan, Rabu (15/12). Calon TKW yang diduga korban penggelapan manusia (Human Trafficking) ini diamankan dari penampungan daerah jalan Pengadegan, Pancoran beberapa hari lalu. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia menggerebek sebuah rumah di Jalan Cendana Nomor 14, Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Selasa dinihari, 24 Desember 2013. Rumah mewah itu diduga digunakan sebagai penampungan calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal.

Dari penggerebekan itu, polisi mengamankan sebanyak 161 calon Tenaga Kerja Wanita (TKW), 20 di antaranya masih di bawah umur. Para calon TKW itu didatangkan oleh salah satu agen ketenagakerjaan sejak tiga bulan terakhir. Diduga, mereka akan diselundupkan ke luar negeri.

Mereka didatangkan melalui sponsor di wilayah masing-masing, seperti dari Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, berbagai wilayah di Pulau Jawa, maupun Kalimantan. Mereka ditampung terlebih dahulu di rumah tersebut sebelum diberangkatkan ke sejumlah negara, seperti Malaysia, Hongkong, dan Singapura.

Salah satu calon tenaga kerja, F, 26 tahun, mengatakan ia sudah berada di tempat penampungan itu sejak dua bulan lalu. Ia berangkat dari kampungnya di Nusa Tenggara Timur karena dijanjikan pekerjaan di luar negeri dengan diberikan uang saku sebesar Rp 1 juta. "Belum berangkat sampai sekarang," ujar F.

Kepala Unit III Trafficking Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim, Komisaris Arie Dharmanto, mengatakan pihaknya masih melakukan pengembangan ihwal pengungkapan kasus tersebut. Polisi juga masih mendalami dugaan perdagangan manusia secara internasional.

Sebelumnya, polisi telah memintai keterangan seorang berinisial Y, di Nusa Tenggara Timur. Dari keterangan itu diduga ada kaitannya dengan tempat penampungan TKI di Bekasi. "Ada keluarga korban yang melapor," katanya, Selasa, 24 Desember 2013. "Masih dikembangkan dan didalami," ujarnya.

Setelah menggerebek tempat tersebut, polisi mendata satu per satu para calon TKW itu. Rencananya, pagi ini mereka akan dievakuasi ke rumah aman Kementerian Sosial, sebelum dipulangkan ke daerah asal masing-masing.

ADI WARSONO

Berita terkait

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

8 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

9 jam lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

15 jam lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

1 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

1 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

1 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

1 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

1 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

1 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya