TEMPO.CO, Jakarta - Warga menemukan seorang perempuan paruh baya hanyut di Kanal Banjir Timur pada Kamis pagi, 2 Januari 2014. Menurut saksi di sekitar lokasi kejadian, perempuan yang berusia sekitar 50 tahun itu terjatuh ke kanal karena terpeleset. "Tidak ada luka tanda kekerasan. Yang ada hanya luka di bibir, mungkin karena terbentur," ujar Jaya, 29 tahun, seorang saksi di Jakarta, Kamis, 2 Januari 2014.
Jaya mengatakan, perempuan yang sudah tidak bernyawa itu ditemukan pertama kali oleh tukang sampah yang membersihkan aliran Kanal Banjir Timur dan seseorang yang mencari cacing di tempat yang sama sekitar pukul 09.00. Karena ketakutan, mereka langsung mengabari warga sekitar dan menghubungi polisi.
Setelah itu, polisi tiba di lokasi dan segera mengevakuasi mayat perempuan yang mengenakan daster dan celana bahan berwarna ungu itu. Polisi langsung membawanya ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk diotopsi.
Selain menggunakan daster dan celana bahan ungu, ciri-ciri perempuan yang tewas di Kanal Banjir Timur itu di antaranya bertinggi badan sekitar 160 sentimeter, berbadan gemuk, berkulit putih, bermata agak sipit, berambut sebahu, serta beruban. Selain itu, terdapat bekas jahitan di bagian perutnya.
BPBD DKI Catat 5 Orang Meninggal Akibat Banjir Jakarta
21 Februari 2021
BPBD DKI Catat 5 Orang Meninggal Akibat Banjir Jakarta
JAKARTA- Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta mengatakan pihaknya mencatat ada 5 korban jiwa dari peristiwa banjir yang menggenangi Jakarta pada Sabtu, 20 Februari 2021. Korban, kata dia terdiri dari lansia dan anak-anak. "Korban merupakan lansia 67 tahun berjenis kelamin laki-laki yang terkunci di dalam rumah, di Jatipadang, Jakarta Selatan. Selain itu 4 anak-anak, terdiri dari 3 anak laki- laki di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat yang hanyut terseret arus banjir saat sedang bermain, dan 1 anak perempuan usia 7 tahun yang tenggelam di Jakarta Barat," kata dia dalam keterangan tertulisnya.