Warga mengerumuni TKP tewasnya Brigadir Satu Nurul Affandi, setelah ditembak seseorang yang akan merampok sepeda motor miliknya yang terparkir di depan warung rujak di Jalan Raya Klapanunggal, Bogor (10/1). TEMPO/Sidik Permana
TEMPO.CO, Bogor - Jenazah Brigadir Satu Nurul Affandi, anggota Kepolisian Sektor Klapa Nunggal yang tewas ditembak perampok motor tiba di rumah duka Jumat malam 10 Januari 2013. Suasana duka menyelimuti keluarga Nurul saat jenazah tiba di Jalan Masjid Al-Huda, Kampung Sawah RT 01/11 Kelurahan Tengah, Cibinong, Bogor, Jawa Barat.
Lita Wahyuni, 26 tahun, istri Nurul tampak menangis saat jenazah suaminya itu tiba. Lita mengisahkan kalau sebelum salat Jumat dia sempat mengirim pesan pendek ke suaminya. "Untuk menanyakan sudah makan atau belum," kata dia.
Namun hingga usai salat Jumat tak ada jawaban dari sang suami. Dia pun kemudian menghubungi langsung namun telepon tak dijawab. "Saya berpikir awalnya dia sedang sibuk," kata Lita.
Lita mengatakan dirinya punya firasat sebelum kematian sang suami. Sebelum berangkat kerja dia melihat Nurul berlaku tak seperti biasanya. "Sebelum berangkat dia sempat tiga kali berganti-ganti baju," ujarnya.
Brigadir Satu Nurul Affandi, merupakan anggota Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Kelapanunggal. Nurul tewas dengan luka tembak di kepalanya. Dia ditembak dari jarak dekat oleh seorang yang dia tegur saat hendak mencuri sepeda motor di tempat parkir satu warung makan di Klapanunggal.