Sejumlah kendaraan menerobos genangan air saat banjir melanda kawasan Gunung Sahari, Jakarta, Rabu (8/1). TEMPO/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah pengungsi akibat banjir di Jakarta sudah menyusut pada Selasa, 14 Januari 2013. Kepala Bidang Informatika dan Pengendalian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Edy Junaedi Harahap, mengatakan sebagian besar pengungsi sudah kembali ke rumah mereka.
"Sekarang hanya ada sekitar 2 ribu pengungsi di seluruh Jakarta," kata Edy kepada Tempo, Selasa, 14 Januari 2013.
Sebelumnya, jumlah pengungsi sempat menembus angka 26.666 orang pada Senin, 13 Januari 2014, sore. Namun menurut Edy, jumlah itu hanya bertahan beberapa jam. Soalnya tak lama kemudian, air surut dari sejumlah lokasi.
"Banyak yang langsung pulang. Sekarang juga kebanyakan warga sudah bolak-balik membersihkan rumah," katanya. Sebagian besar pengungsi yang bertahan berada di wilayah Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat. Di antaranya di Cawang dan Kampung Melayu, Jakarta Timur, serta Kapuk dan Rawa Buaya di Jakarta Barat
Cuaca pada Selasa, 14 Januari 2014 ini memang relatif lebih cerah dibandingkan Ahad dan Senin kemarin. Rekayasa cuaca yang dilakukan BNPB dan BPPT juga sudah mulai dilakukan pada hari ini.
Menurut Edy, saat ini ketinggian air di Katulampa memang masih berada di level 80 sentimeter. Ini berarti warga Jakarta masih perlu bersiaga jika banjir kembali datang. Dia berharap modifikasi cuaca itu bisa mempertahankan ketinggian air agar tetap berstatus siaga III. "Kita tunggu sampai tanggal 17 Januari. Kalau bisa dipertahankan berarti rekayasa cuacanya berhasil karena diperkirakan itulah puncak musim hujan," kata Edy.
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.