Rel kereta api di kawasan jalan Latuharari, Jakarta, menggantung akibat tergerus arus air yang meluap setelah tanggul penahan aliran air Banjir Kanal Barat (BKB) jebol, Kamis (17/1). Ambrolnya tanah bantalan rel ini mengakibatkan sejumlah jadwal kereta api terganggu. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Banjir yang menerjang Jakarta dan Banten dilaporkan mengganggu perjalanan kereta api. Menurut juru bicara Daerah Operasi I PT Kereta Api, Agus Komarudin, fasilitas kereta yang terganggu adalah Stasiun Maja di Banten dan Parung Panjang, di antara Bogor dan Tangerang Selatan. "Kami menerima laporan ada jalur yang amblas di sana," kata dia kepada Tempo, Kamis, 16 Januari 2014.
Agus mengatakan amblasnya rel di Maja dan Parung Panjang dilaporkan pada Kamis pagi pukul 06.30 WIB. Rel tersebut terganggu akibat hujan deras. Petugas PT Kereta Api berhasil menangani gangguan tersebut dan perjalanan kembali normal.
Pada Ahad, 12 Januari 2014, kata Agus, gangguan banjir juga terjadi di Stasiun Kampung Bandan, Pademangan, Jakarta Utara. Rel yang berada di kawasan padat penduduk itu tergenang air setinggi 5 sentimeter. Akibatnya, kereta yang menuju Stasiun Kampung Bandan terpaksa kembali ke Manggarai, Jakarta Selatan.
Di samping menggenangi rel dan stasiun, banjir juga masuk ke instalasi perawatan kereta (Dipo) Bukit Duri, Jakarta Selatan. Agus mengatakan saat ini banjir tersebut sudah surut dan aktivitas bengkel kereta kembali normal. Demi menghindari kejadian serupa, petugas PT Kereta Api menyiapkan fasilitas untuk membendung genangan air akibat luapan kali Ciliwung. "Terutama di kawasan Manggarai," ujarnya.
Agus menambahkan pada Kamis siang seluruh perjalanan kereta api kembali normal. Namun, PT Kereta Api tetap mengantisipasi terulangnya kejadian serupa lantaran hujan deras masih mengguyur Jakarta.