Warga melihat derasnya aliran sungai Ciliwung di pintu air Manggarai, Jakarta, Selasa (15/1). Hujan yang mengguyur Jakarta dan Bogor, mengakibatkan meluapnya air sehingga merendam ratusan rumah dibantaran sungai Ciliwung. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Hujan deras terus mengguyur Jakarta dan sekitarnya semalaman. Bahkan, tinggi muka air Sungai Ciliwung di Manggarai mencapai 960 sentimeter atau siaga I pada dinihari, Sabtu, 18 Januari 2014.
"Hingga pukul 06.00, tinggi muka air Sungai Ciliwung di Manggarai bertahan di 960 sentimeter atau tingkat Siaga I. Hal yang sama juga di Karet di 690 sentimeter," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, dalam siaran persnya, Sabtu, 18 Januari 2014.
Adapun tinggi muka air di Katulampa dan Depok masih Siaga III. "Ini menunjukkan bahwa hujan di bagian hilir Daerah Aliran Sungai Ciliwung lebih tinggi dibandingkan di bagian hulunya saat ini yang menyebabkan Manggarai Siaga I," ujar Sutopo.
Meski di Manggarai siaga I, kata dia, Kanal Banjir Barat masih bisa menampung debit tersebut. Artinya belum melimpah (overtopping).
Menurut Sutopo, tinggi muka air di Manggarai pada 17 Januari tahun lalu lebih tinggi yakni pada posisi 1.020 sentimeter. "Jadi saat ini masih lebih kecil debitnya," ujar dia. Begitu pula di bagian hulu, pada 15 Januari 2013 di Katulampa posisi 210 sentimeter (Siaga I), sedangkan saat ini 110 sentimeter (Siaga III).
Berikut pantauan Pusdalops BPBD DKI, tinggi muka air Sabtu, 06.00 WIB :
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.