Kereta listrik tidak dapat beroperasi akibat banjir yang melanda Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Kamis (17/1). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Perjalanan kereta jalur Serpong-Tanah Abang terganggu pada Sabtu pagi 18 Januari 2014. Kereta terlambat karena harus saling menunggu.
Seorang petugas keamanan di Stasiun Rawabuntu, Serpong, Tangerang Selatan, menyatakan bahwa penyebab keterlambatan adalah Stasiun Tanah Abang yang terendam banjir. Seperti yang pernah terjadi pada banjir besar di Jakarta pada awal 2013 lalu, stasiun itu lumpuh total. "Perjalanan (dari Serpong) hanya sampai Stasiun Palmerah, jadi harus antri," katanya.
Lumpuhnya Stasiun Tanah Abang membuat perjalanan kereta komuter dari Serpong berakhir di Palmerah. Hanya ada dua jalur di stasiun ini sehingga setiap rangkaian kereta harus antri dan bergantian masuk.
Kereta yg ditumpangi Tempo, misalnya, menunggu antrian dengan cara berhenti hingga sekitar 30 menit di setiap stasiun. Ini membuat perjalanan Rawabuntu-Kebayoran yang biasanya cuma 20 menit jadi molor jauh lebih lama. Itu belum dihitung keret yang datang terlambat.
Sejumlah penumpang tampak pasrah. Diantara hujan yang turun gerimis mereka terpaksa setia menunggu. Beberapa memanfaatkannya dengan terlelap di kursinya. "Bagaimana lagi?" kata penumpang yang lain.
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
58 hari lalu
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.