Waduk Pluit sisi Timur yang masih dipenuhi pemukiman penduduk, (16/1). Pemerintah DKI jakarta akan melanjutkan normalisasi waduk seluas 80 hektar ini. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Tingginya air di Waduk Pluit telah menyebabkan permukiman warga di sekitar kawasan tersebut terendam banjir. Dilaporkan, ketinggian air telah mencapai 1 meter.
Seorang warga di kawasan tersebut, Ryan, 26 tahun, mengatakan ketinggian air hampir setinggi leher orang dewasa. "Warga sudah mengungsi," kata dia kepada Tempo, Ahad, 19 Januari 2014. Dia mengatakan sudah ada sekitar 300 kepala keluarga yang mengungsi.
Menurut Ryan, para pengungsi sudah berada di titik pengungsian, yaitu di Posko Terpadu Penanggulangan Bencana BPBD, yang didirikan di sekitar Rusun Muara Baru. Kawasan ini cukup aman dari genangan karena permukaan tanahnya lebih tinggi. "Di sini cukup aman," kata dia.
Selain itu, akibat banjir ini, jalan akses menuju perkampungan warga di RT 20 RW 17, Pluit, tak bisa dilewati. "Dari arah Pospol Pluit Timur tak bisa masuk," kata dia. Untuk menuju ke lokasi, harus memutar melalui Jalan Muara Baru.
Meski sudah ada posko pengungsian, menurut Ryan, belum ada bantuan yang sampai di lokasi. "Warga sudah diungsikan, tapi belum ada bantuan," kata dia.
Sebelumnya, ketinggian air di Waduk Pluit pagi tadi mencapai + 150 sentimeter. Sudah jauh melewati batas normal setinggi - 195 sentimeter. Menurut operator pompa Waduk Pluit, ketinggian air ini dipengaruhi oleh curah hujan yang tinggi. Sampai saat ini, enam pompa di lokasi terus dioperasikan bergantian untuk mengurangi ketinggian.
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.