TEMPO.CO, Jakarta - Bangunan satu lantai di Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan, ambruk di bagian depan. Bangunan ambruk diduga akibat dari curah hujan yang tinggi hingga menyebabkan bangunan minimarket tersebut rapuh.
Edi Sabana, 26 tahun, supervisor minimarket yang ambruk itu, mengatakan bangunan itu ambruk diduga akibat curah hujan yang tinggi. Air merembes ke celah-celah tembok dan mengakibatkan tembok rapuh. "Saya menduga ambruknya bangunan karena curah hujan yang tinggi," kata dia.
Bangunan itu ambruk sekitar pukul 14.30 WIB. Sebelum ambruk, ada tanda-tanda bunyi retakan. Penghuni bangunan sigap memindahkan barang-barang di bawahnya. "Pas bunyi kretek, kretek, saya langsung mindahin yang ada di bawah tembok, seperti motor dan barang lainnya," kata dia.
Bimbingan Masyarakat Kepolisian Sektor Pamulang Brigadir Nasrul membenarkan kejadian ambruknya bagian depan minimarket itu akibat curah hujan yang tinggi. Ini diperparah dengan kualitas bangunan yang kurang baik. Dampaknya, saat terkena air terus-menerus, bangunan itu rapuh dan ambruk. "Faktor bahan bangunan yang kurang baik juga menjadi pemicu ambruknya bangunan tersebut, beruntung kejadian tersebut tidak memakan korban jiwa," kata dia.
Bangunan minimarket tersebut kini ditutup sementara untuk tahap renovasi. Pengelola menduga kerugiannya mencapai puluhan juta rupiah. Sedangkan kerugian toko akibat tidak melayani pembeli belum bisa diperkirakan.
Dari pantauan Tempo di lokasi, minimarket yang berada persis di depan Jalan Cabe Raya tersebut menjadi perhatian pengendara yang melintas, sehingga arus lalu lintas menjadi padat.