WALHI Tuding Reklamasi Penyebab Banjir Jakarta

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Jumat, 24 Januari 2014 03:27 WIB

Pengunjung menikmati suasana pantai dekat sebuah ekskavator untuk proyek reklamasi di Pantai Ancol, Jakarta Utara. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO , Batu - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) menuding reklamasi pantai dan alih fungsi lahan menjadi penyebab utama bencana banjir di Jakarta. Selama puluhan tahun, tata ruang dan kawasan di Jakarta dilanggar oleh pengusaha dan pemerintah. "30 tahun lalu kita tegas menolak reklamasi pantai untuk perumahan mewah," kata Direktur Walhi Nasional, Abetnego Tarigan, Kamis 23 Januari 2014.



Pemerintah, menurut Abetnego, lebih membela investor dengan alasan investasi dan pertumbuhan ekonomi. Masalah pelanggaran tata ruang tersebut harus dilakukan dengan penegakan hukum. Seperti sejumlah industri yang berdiri di kawasan konservasi maupun kawasan lindung. Sehingga menjadi efek jera agar pengusaha mencari lahan pengganti.



"Banjir telah melumpuhkan ekonomi serta merugikan pegusaha," katanya. Sementara bagi warga miskin yang tinggal di tepi danau atau sungai harus dilakukan relokasi. Tujuannya, untuk mengurangi penyebab banjir yang melanda Jakarta selama dua pekan terakhir.



Selama ini reklamasi pantai terjadi secara besar-besaran di Jakarta. Kawasan pesisir berubah menjadi hotel dan apartemen mewah. Seperti yang terjadi di Teluk Jakarta, katanya, tak hanya sebagai penyebab banjir juga menciptakan masalah sosial baru. Seperti para nelayan yang sebelumnya pekerjaan utama menangkap ikan di kawasan tersebut menjadi tersingkir.



"Nelayan pun menganggur," katanya. Teluk Jakarta seluas 800 hektare tersebut telah merusakan ekologi dan ekosistem pesisir laut. Persoalan yang sama juga terjadi di Teluk Lamong di Gresik, Tanjung Benoa di Bali dan Teluk Kendari. Banjir akibat reklamasi pantai tersebut dikhawatirkan bakal terulang di kawasan tersebut.



Advertising
Advertising

Menurutnya, banjir di Jakarta tak hanya menjadi tanggungjawab Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pemerintah daerah penyangga dan pemerintah pusat juga harus turun tangan. Sebab, sejumlah kebijakan tak bisa ditangani sendiri oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. ""Sungai utama itu menjadi tanggungjawab Kementerian Pekerjaan Umum," katanya.



Selain itu, juga perlu koordinasi lintas daerah dengan daerah penyangga seperti Depok, Bogor, Karawang dan Tangerang. Pemerintah lintas daerah, katanya, harus melakukan tindakan nyata dan terukur untuk melakukan normalisasi kawasan. Seperti mengembalikan lahan terbuka hijau, hutan lindung dan lahan persawahan.



Sementara rekayasa modifikasi cuaca dengan hujan buatan dianggap tak efektif. Selain berbiaya mahal, juga tak tepat sasaran. Karena teknologi tersebut hanya memindahkan lokasi hujan. Justru dikhawatirkan akan menimbulkan masalah baru bagi daerah lain.



EKO WIDIANTO



Berita Lainnya:
Risma Temukan 2 Karung Duit di Kebun Binatang Surabaya
Ani Yudhoyono Minta Maaf di Instagram
Buron BLBI Adrian Kiki Tiba di Kejaksaan Agung
Empat Petugas Busway Cabuli Penumpang
Di Mata Najwa, Mega Mengaku Suka Bersiul My Way
Megawati Mengaku Sering 'Nonjok' Kiemas

Berita terkait

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

25 hari lalu

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

32 hari lalu

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

34 hari lalu

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

41 hari lalu

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

Hari Daur Ulang Sedunia ini juga meningkatkan kesadaran akan daur ulang sebagai sebuah ide dan konsep yang penting.

Baca Selengkapnya

Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

45 hari lalu

Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

BPBD DKI Jakarta memperingatkan perihal peningkatan status siaga genangan akibat hujan lebat di beberapa wilayah.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

52 hari lalu

Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengingatkan potensi kerusakan lingkungan imbas migrasi penduduk ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

55 hari lalu

Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

Berikut wilayah terdampak banjir Jakarta dan dugaan faktor penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

57 hari lalu

Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.

Baca Selengkapnya

Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

58 hari lalu

Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

Cuaca Jakarta berpotensi hujan pada hari ini dan besok. Waspada banjir Jakarta seiring perkiraan hujan ekstrem sepekan ke depan.

Baca Selengkapnya

Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

59 hari lalu

Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

Saat ini, hujan dengan intensitas 150 milimeter per hari sudah dapat membuat banjir Jakarta karena kapasitas drainase menurun.

Baca Selengkapnya