Petugas membersihkan bus Trans Jakarta yang baru tiba datang dari China di Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta, Jalan Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur, Jumat (29/11). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi menyatakan program Angkutan Malam Hari (Amari) baru dapat dilaksanakan pada pertengahan tahun ini. Padahal, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sempat memasang target program itu terlaksana pada Januari 2014.
Jokowi mengatakan program Amari baru dapat terwujud jika bus Transjakarta yang beroperasi di waktu normal sudah banyak. "Menunggu cukup dulu, yang siang belum cukup," kata Jokowi di rumah dinasnya di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 31 Januari 2014.
Tahun ini, pemerintah DKI Jakarta telah mendatangkan 310 bus baru, 90 di antaranya sudah mulai dioperasikan. Secara total ada 579 bus yang sudah beroperasi. Jokowi mengungkapkan, dia masih ingin membeli 1.000 bus lagi. "Tahun ini beli lagi," ujar dia.
Angkutan yang digunakan untuk pelayanan pada malam hari, kata Jokowi, adalah bus Transjakarta tua yang sudah direvitalisasi. "Yang sudah tua-tua diperbaiki lagi, dipakai angkutan malam hari," tutur gubernur yang doyan blusukan itu.
Meski tua, Jokowi yakin bus-bus itu tidak akan mengalami masalah seperti insiden copot ban pada bus Transjakarta di Koridor IV Pulogadung-Dukuh. Sebab, pengecekan terhadap kondisi bus bakal dilakukan secara rutin. "Spare part secara berkala diganti," ucap Jokowi.
Bus malam rencananya beroperasi pada pukul 23.00-05.00. Itu artinya, Transjakarta akan beroperasi selama 24 jam. Sebab, bus Transjakarta selama ini sudah beroperasi dari pukul 5 pagi sampai 11 malam. "Targetnya 24 jam," kata alumnus Universitas Gadjah Mada itu.
