Busway Pembelian 2010 Diduga Juga Bekas  

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Selasa, 11 Februari 2014 14:38 WIB

Sebuah Bus Transjakarta baru asal cina tiba di Pelabuhan Indonesia Kendaraan Terminal, Tanjung Priuk, Jakarta, (23/12). Indonesia datangkan 12 Bus Transjakarta baru asal China. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan bus Transjakarta yang dibeli pada 2010 lalu diduga juga merupakan bus bekas, Selasa, 11 Februari 2014. Akibatnya, meski harga bus tergolong mahal, kualitasnya rendah dan mudah rusak. Berdasarkan hasil investigasi majalah Tempo edisi 30 September 2012 ditemukan fakta adanya kongkalikong dalam pembelian bus Transjakarta 2010. Puluhan bus yang digunakan untuk melayani Koridor 9 dan 10 diduga memiliki kualitas tabung di bawah standar. Akibatnya, salah satu bus meledak di stasiun pengisian gas Pinang Ranti, Jakarta Timur, pada 20 Oktober 2011.

Pengadaan puluhan bus, termasuk bus yang meledak di Pinang Ranti, sarat masalah. Sebagian besar bus diduga kuat sudah jadi sebelum tender digelar. Padahal dokumen lelang mensyaratkan bus harus dirakit per tahap dari awal. (Baca juga: Aneka Masalah Bus Transjakarta Baru Jokowi).

Kasus itu berawal ketika Dinas Perhubungan DKI Jakarta membuka lelang pengadaan bus pada akhir 2009. Pembelian bus ini diperuntukkan buat mengisi Koridor 9 dan 10, melayani rute Pluit-Pinang Ranti dan rute Tanjung Priok-Cililitan. PT Korindo menjadi pemenang tender. Korindo memasok 69 unit dengan nilai proyek Rp 106,7 miliar atau Rp 1,53 miliar per unit.

Proses produksi disebar di sejumlah perusahaan karoseri. Di antaranya 13 unit dikerjakan di Laksana (Semarang), tujuh unit di Trisakti (Magelang), dan tujuh unit di Restu Ibu (Bogor). Sebanyak 42 unit dikerjakan di pusat karoseri milik Korindo di Balaraja, Tangerang. Persoalan muncul saat proses produksi dimulai pada Juli 2010. Sebagian besar bus di Balaraja ternyata tidak dirakit dari nol alias sudah jadi, demikian dikatakan sejumlah sumber kepada Tempo.

Padahal salah satu klausul dokumen lelang menyebutkan perakitan bus mesti dikerjakan per modul, yang sekurang-kurangnya dari sasis dan mesin, bodi kendaraan, lalu aksesori. Pengerjaan tiap modul harus diawasi dan diverifikasi tim teknis dari Dinas Perhubungan.

Tim teknis wajib meminta laporan berkala proses pengerjaan yang dilakukan Korindo. Begitu pula sebaliknya, Korindo wajib melaporkan setiap tahap perakitan dan memfasilitasi verifikasi seluruh proses pembuatan bus. Bila klausul ini dilanggar, Dinas Perhubungan berhak menghentikan pengadaan terhadap satu atau beberapa bus, termasuk menjatuhkan sanksi kepada Korindo. Namun langkah ini tidak pernah ditempuh Dinas Perhubungan.

Sejumlah sumber mengatakan sekitar 80 persen dari 42 bus yang dipasok dari pusat karoseri Korindo di Balaraja sudah jadi. Bus yang ditawarkan Korindo ini merupakan stok kendaraan yang sudah terjemur di parkiran Korindo di Balaraja sejak 2008. "Bus ini sudah kami buat empat tahun lalu untuk tender Koridor 5 dan 7," kata sumber yang mengerti proses perakitan di Korindo.

Sebagian bus itu adalah bus yang batal dibeli oleh Perum PPD pada 2008 karena kalah tender. Puluhan bus itu lantas diparkir begitu saja di lapangan. Bus yang dirakit Korindo pada 2008 itulah yang kemudian dipasok buat memenuhi sebagian besar kebutuhan armada di Koridor 9 dan 10 pada 2010. Artinya, meski statusnya baru, secara fisik bus itu telah ada dan dijemur di tempat parkir selama dua tahun. Kata sejumlah sumber kepada Tempo, bus yang benar-benar baru itu yang dikerjakan oleh karoseri Laksana, Trisakti, dan Restu Ibu.

Sumber lain mengatakan, untuk mengakali itu, Korindo memodifikasi bus yang sudah jadi agar memiliki spesifikasi sesuai dengan dokumen lelang. Di antara yang dilakukan adalah mengubah model pintu dari sliding ke swing in. "Ukuran pintu dan tata letak kursi juga diubah," kata sumber di Korindo. Warna bus yang dulunya abu-abu dicat ulang menjadi merah dan kuning. Penyejuk udara dan ban juga diganti dengan yang baru.

Dalam perjalanannya, bus-bus itu terbukti bermasalah. Bahkan tabung salah satu bus meledak di stasiun pengisian gas Pinang Ranti, Jakarta Timur, pada 20 Oktober 2011. Akibat ledakan itu, seluruh bagian tengah bus hancur. Sedangkan Sugiarto, pegawai pengisi gas, terluka parah.

Kini tampaknya kasus bus baru tapi bekas itu kembali terulang. Dari 90 unit bus gandeng baru yang dibeli dari Cina, sebagian telah rusak. (Baca: Bus Transjakarta Baru, Jokowi: Onderdil Rusak, Mesin Berkarat).

TIM INVESTIGASI TEMPO



Terpopuler:
Dana Haji Diduga Dipakai Beli Mobil Pejabat
Mengapa Bos Sritex Lukminto Masuk Islam?
Pembuatan Akte Lahir, KTP, dan KK Kini Gratis
Reaksi Anggito Saat Dilapori Korupsi Dana Haji
Keluarga Masih Bungkam Soal Foto Asmirandah
Kasus Sisca Yofie, Ini Kesaksian Istri Terdakwa
Kantor Importir Bus Transjakarta tanpa Aktivitas

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

18 menit lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

3 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

7 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

10 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

20 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

20 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

22 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya