Supir bus Transjakarta mengecek layar cctv yang berada dalam ruang kemudi di Halte Ancol, Jakarta, (22/1). Bus-bus baru ini didatangkan dari Cina, dan kana melayani rute PGC-Ancol dan Harmoni-Lebak Bulus. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengatakan pihaknya tengah mengumpulkan bahan dan keterangan terkait dengan sengkarut pengadaan bus Transjakarta 2014.
"Istilahnya pulbaket (pengumpulan bahan dan keterangan). Sebab, kasus korupsi itu bukan delik aduan, tapi juga tidak akan disampaikan ke publik karena itu kegiatan intelijen," kata Abraham di Balai Kota, Selasa, 4 Maret 2014.
Mengenai laporan dari FAKTA, Abraham mempersilakan FAKTA memasukkan laporan tersebut melalui pengaduan masyarakat. Dari pengaduan, kata dia, penyidik akan menentukan kemungkinan naiknya kasus tersebut ke penyelidikan. "Dari sana, tingkatnya akan naik bila kami menemukan dua alat bukti yang sah," ujarnya.
Pengadaan bus Transjakarta menjadi sorotan setelah ditemukan kerusakan yang mengakibatkan operasional bus terhambat. Tidak hanya itu, dokumen lelang pun diduga bermasalah. Kondisi bus pun ternyata sudah berkarat.
Selain tak ada berita acara serah-terima barang, pemenangan tender cenderung mengarah ke satu pabrikan. Masalah lain adalah spesifikasi tabung bahan bakar gas tidak sesuai dengan rekomendasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).