Jokowi saat mencoba bus Tranjakarta gandeng yang baru di Halte Ancol, Jakarta, (22/1). Bus-bus baru tersebut akan melayani rute PGC-Ancol dan Harmoni-Lebak Bulus. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menampik dirinya meminta Bimo Putranto ikut terlibat dalam pengadaan bus Transjakarta dan bus sedang. Jokowi mengakui memang mengenal Bimo, tetapi dirinya tidak pernah mengutus Bimo ke Cina atau ikut mengurusi bus.
"Semua orang kan bisa foto sama saya, semua orang bisa mengaku utusan siapa pun," kata Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 13 Maret 2014.
Dia juga mengaku tidak ikut campur dalam urusan lelang pengadaan bus. Menurut dia, dengan sistem lelang saat ini, siapa saja bisa menjadi pemenang. "Bisa musuhmu, temanmu, tetanggamu, teman saya," katanya. "Tapi perkara menangnya dengan cara baik atau tidak itu kan aturan hukum."
Menurut Jokowi, urusan itu sudah kembali ke pribadi setiap orang. "Tidak mungkin saya mengikuti teman ke mana-mana, teman saya kan bukan cuma ratusan atau ribuan," kata Jokowi lagi. (Baca: Bimo: Saya Simpatisan Jokowi, Bukan Tim Sukses)
Jokowi mengatakan Pemerintah Provinsi DKI akan terbuka kepada kejaksaan yang akan menyelidiki kasus ini. "Yang jelas kami sudah melalui tahap pemeriksaan dari inspektorat, BPKP. Kalau sudah masuk hukum, bukan domain kami lagi," ujar Jokowi.
Namun, dalam perbincangan dengan Tempo, dia menolak semua tudingan itu. Dia mengaku tak ikut mengurus masalah tender bus Transjakarta dan pergi ke Cina.