Kondisi Balita Iqbal Saputra Sudah Tidak Koma
Editor
MC Nieke Indrietta Baiduri
Kamis, 20 Maret 2014 15:29 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi Iqbal Saputra, 3 tahun, kini mulai membaik. Meski masih terbaring di ruangan Pediatric Intensif Care Unit (PICU)--ruang perawatan intensif untuk anak-anak--korban penganiayaan dan penculikan oleh Dadang Supriyatna, 29 tahun, ini sudah mulai merespons lingkungan sekitar. Sebelumnya, anak Iis Novianti itu sempat mengalami koma dan mendapatkan perawatan intensif karena adanya luka pada kepalanya.
Menurut kakak kandung Iis, Irma Nurcahyani, Iqbal sudah mulai sadar sejak pagi tadi. "Sudah mulai sadar dan bangun, hanya saja belum bisa bicara," katanya di Rumah Sakit Umum Daerah Koja, Jakarta Utara, Kamis, 20 Maret 2014. Bahkan, Iqbal sempat menangis karena menahan rasa sakit akibat luka penganiayaan. (Baca: Perawatan Bocah 3,5 Tahun Ditanggung Pemprov DKI)
Menurut warga Perumahan Griya Asri 2 RT 6 RW 12, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi itu, Iqbal mulai mengenali anggota keluarganya. Sebelumnya, korban sempat tidak mengingat mereka. "Hari Minggu kan kondisinya sudah koma," ujarnya.
Terkait dengan tabiat Iis yang dikatakan pemarah dan sering memukul Iqbal, Irma membantahnya. Menurut dia, adiknya itu sangat menyayangi Iqbal. Setelah Iqbal diculik Dadang, kata Irma, Iis terus melamun. "Saya tahu bagaimana Iis memperlakukan Iqbal karena rumahnya dekat dengan saya dan Iis sering ke rumah saya." (Baca: Kronologi Bocah 3,5 Tahun Dianiaya Kekasih Ibunya)
Menurut dia, Iis merupakan pekerja keras. Sejak masih gadis, Iis sudah mandiri dan mulai mencari nafkah sendiri. "Dia sudah berjualan di Senen Jaya (Pasar Senen) sejak lama. Dia jualan teh dan jika sedang sepi dia jadi ojek payung," ucapnya.
Ia berharap media tidak menyudutkan adik kandungnya. Sebab, jika semakin disudutkan dengan pemberitaan miring tentang tabiat Iis yang suka memukul Iqbal, adiknya tidak akan pernah bertemu Iqbal. "Dia makin takut ke sini buat ketemu Iqbal."
ERWAN HERMAWAN
Berita Lainnya:
Anggota Ombudsman Serahkan iPod Nurhadi ke KPK
Buntut Rusuh Mimika, Pendeta Tewas Ditembak
Pembunuh Holly Diancam Hukuman Mati