Umumkan Capres di Rumah Pitung Jadi Bumerang Buat Jokowi

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 23 Maret 2014 03:59 WIB

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, mengusap air mata dan mencium bendera Merah Putih, seusai mengumumkan menjadi Capres PDIP, di Rumah Pitung, Marunda, Jakarta Utara, (14/3). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Musyawarah Masyarakat Betawi Muhammad Rifky menyatakan keberatannya dengan pengumuman Joko Widodo sebagai calon presiden di rumah Si Pitung. Dia mengultimatum Jokowi untuk meminta maaf.

"Kami tunggu permintaan maaf Jokowi dalam waktu 7 hari ke depan. Kalau dia mengabaikannya, kami akan galang kekuatan yang lebih banyak lagi," ucap lelaki berjuluk Eky Si Pitung di Marunda, Jumat, 20 Maret 2014. (Baca: Jokowi: Bismillah, Saya Siap Jadi Calon Presiden)

Menurut Budayawan Betawi itu, ada beberapa hal yang membuat masyarakat betawi merasa dikerdilkan saat Jokowi pengumumkan pencapresannya di Rumah Pitung seminggu yang lalu. Pertama, pengumuman tersebut digelar secara mendadak tanpa ada komunikasi dahulu dengan masyarakat betawi yang notabene 'pemilik' rumah Pitung. "Kalau sowan dulu dengan tokoh-tokoh betawi boleh tidak deklarasi di sini, kan bisa ditemenin juga oleh kami. Ini tidak ada ujug-ujug deklarasi saja. Dia nyelonong masuk saja ke rumah orang sedangkan tuan rumahnya tidak ada."

Masalah kedua, ia melanjutkan, rumah Pitung ini merupakan cagar budaya. Tidak seharusnya cagar budaya dijadikan tempat pengumuman capres suatu kelompok tertentu. "Cagar budaya tidak layak dibawa ke ranah politik," kata dia. Dan yang semakin membuat dirinya beserta tokoh Betawi lainnya geram dengan pengumuman Jokowi sebagai capres, yakni penggunaan kata Si Pitung sebagai simbol perlawan.

Menurut dia, perkataan itu tidak tepat diucapkan oleh Jokowi pada saat itu. Sebab, Pitung berjuang dan melawan penjajah Belanda. "Kalau Jokowi mau melawan siapa? Mau melawan lawan politiknya yang nyapres. Mereka itu kader bangsa dan saya percaya mereka juga baik. Kenapa dilawan," ujar Rifky.

Rifky mengaku dirinya dan sejumlah tokoh betawi lainnya marah. Namun mereka sabar menunggu respon Jokowi. "Mereka marah tapi tidak berani ngomong," ujarnya. Namun, menurut Rifky, hingga kini Jokowi tak juga sadar. "Makanya kami baru protes sekarang."

ERWAN HERMAWAN

Topik terhangat:
Kampanye 2014 | Jokowi Nyapres | Malaysia Airlines | Pemilu 2014 | Kasus Century


Berita terpopuler lainnya:
Sindir Jokowi Lagi, Prabowo: Kau Pembohong, Maling

Ditanya Video Ical-Marcella, Ical Tertawa
Kisah Baterai Lithium dan 4 Ton Manggis di Bagasi MH370

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

4 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

8 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

11 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

14 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya