Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo melihat interior kereta monorel yang dipamerkan di kawasan Monas, Jakarta, Rabu (26/6). Pameran akan berlangsung dari tanggal 22 Juni hingga 7 Juli 2013 mendatang. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO,Jakarta - Ketua tim pengkaji perjanjian kerja sama (PKS) proyek monorel, Sarwo Handayani, menyatakan dia bakal menemui Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk membahas kelanjutan proyek tersebut. "Kami mau ketemu Pak Ahok, Kamis pagi, 3 April 2014. Kami minta pengarahannya terkait proyek ini," ucapnya saat dihubungi Tempo, Rabu, 2 April 2014.
Salah satu syarat yang diminta oleh Pemerintah Provinsi DKI kepada PT Jakarta Monorel dalam PKS sudah dipernuhi, yaitu aspek legal. Yang belum dipenuhi yakni kajian bisnis dan kajian teknis. (Baca:Tiga Masalah Monorel Menurut Jokowi )
Pada Selasa, 2 April 2014, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kembali mengecam penanggung jawab proyek yang digaungkan sejak 10 tahun lalu itu. Ia merekomendasikan pembatalan proyek itu kepada Gubernur DKI Joko Widodo. "Kalau saya sih rekomendasi batalinudah," katanya. (Baca: Ahok Sarankan Proyek Monorel Disetop)
Ahok beralasan proses perjanjian kerja sama monorel antara Pemprov DKI dan PT JM tidak kunjung rampung. Perjanjian kerja sama yang dijadwalkan selesai pada akhir Februari ditunda menjadi akhir Maret 2014. Tapi, hingga April 2014, proses tidak juga kelar. "Ini masih menunggu hitungan properti," katanya. Meski demikian, ia masih sabar menanti pembangunan proyek itu. "Kan kami sabar menanti." (Baca: Jakarta Bandingkan Monorel dengan Metro Kapsul dan Soal Monorel, Jokowi: Daripada Gugat-gugatan)