Aktivis yang peduli terhadap kekerasan terhadap perempuan dan anak melakukan aksi di Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, Selasa (29/1). Mereka menuntut adanya perhatian lebih dari pemerintah dan elemen masyarakat terhadap kejahatan seksual pada anak dan perempuan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah orang tua siswa sekolah internasional di Jakarta yang mengikuti pertemuan soal pelecehan yang menimpa siswa taman kanak-kanak enggan membeberkan hasil pertemuan.
"Kami bahas banyak soal siswa, tapi maaf, saya tidak bisa bicara banyak," ujar salah satu orang tua siswa saat meninggalkan lokasi pertemuan, Selasa, 15 April 2014.
Orang tua siswa lain yang ditemui Tempo juga enggan berbicara banyak. Ia menyarankan Tempo untuk bertanya langsung kepada keluarga korban. "Sebaiknya tanya langsung ke pihak keluarga, tapi saya rasa akan susah, masih sibuk mereka," ujar perempuan itu. (Baca: Modus PelecehanSeksual Murid TK Internasional)
Berdasarkan pantauan Tempo, mobil-mobil orang tua siswa yang memenuhi jalan perlahan berkurang. Orang tua siswa yang meninggalkan lokasi pertemuan berasal dari berbagai negara. Kebanyakan adalah warga negara asing yang berasal dari India, Eropa, Australia, Amerika Selatan, dan Jepang. Jumlah mereka mencapai puluhan.
Rencananya, korban datang ke kantor Polda Metro Jaya hari ini. Ia akan ditemani keluarganya untuk mengidentifikasi tersangka yang sudah ditangkap kepolisian.