Penambangan Batu Mulia di Cilandak Masih Marak

Reporter

Sabtu, 3 Mei 2014 10:10 WIB

Pekerja memahat cobek batu di Gunung Bentang, Kampung Pojok, Desa Jaya Mekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/1). Batu digali dari tambang batu rakyat dengan membobol gunung selama beberapa generasi. Selanjutnya cobek dan lumpang batu dijual seharga Rp 5.000 sampai Rp 40.000 per buah. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Perburuan batu berharga di Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, masih berlangsung hingga dua hari terakhir. Para pemburu harta masih mendatangi lahan kosong di sekitar Jalan Bangau Raya untuk mencukil bongkahan batu-batu akik yang terkubur di sana.

Tiap hari, seratus orang lebih mendatangi lahan kosong tersebut. Mereka datang dari pagi hingga malam hari. Misalnya, pada pagi ini, Sabtu, 3 Mei 2014, para pemburu sudah mulai berdatangan ke sana.

"Bentuknya memang seperti batu kali, tapi kalau dibelah nanti yang ada nilainya yang punya tekstur," ujar Murni, 32 tahun, warga Depok, Jawa Barat, yang ikut berburu di lahan itu. Ia menilai, sebongkah batu bertekstur seukuran dua kali ibu jari bisa dihargai Rp 1 juta.

"Itu yang bikin orang-orang datang," ujarnya. Namun tak semua batu kali itu mempunyai tekstur. Kemarin saja, seharian menambang, Murni tak berhasil menemukan batu berharga itu. "Kalau sekarang saingannya banyak," ujarnya.

Penambang lain, Irsan, 41 tahun, mengatakan batu-batu yang tersebar di lahan seluas 3.000 meter persegi itu mahal karena bisa jadi bahan baku batu akik hingga permata. "Katanya makin dalam, makin tua, makin mahal harganya," katanya.

Maka, tak heran bila banyak warga membawa cangkul dan palu godam untuk menggali lahan tersebut. Banyak galian sedalam 2 meter terserak di beberapa bagian lahan itu. Pecahan batu yang dianggap tak bernilai pun banyak dibiarkan teronggok dekat galian.

Lurah Pondok Labu Siti Fauziah menyatakan heran dengan fenomena ini. "Dari pagi sampai subuh masih ada saja. Warga jadi merasa tidak tenang dan lalu lintas macet," ujarnya.

Menurut dia, lahan tersebut masih tercatat atas nama salah satu warganya yang dihibahkan untuk dibuat taman. Namun rencana tersebut tak terwujud. Padahal, batu-batu penghias taman sudah didatangkan dari luar kota, seperti Klaten dan Kalimantan.

Batu-batu taman itulah yang diduganya sebagai magnet pemburu batu ini. "Yang jelas, itu bukan batu berharga, hanya batu taman biasa," ujarnya.

Hal senada disampaikan Kepala Kepolisian Sektor Cilandak Komisaris Sungkono. Batu-batu tersebut tak bernilai. Bahkan ia sempat mengusulkan ide agar penambang enyah dari lahan tersebut.

"Apa nanti batu-batunya diangkut saja supaya dibuang ke mana, agar tidak mencari di sini lagi," ujarnya.

Sebab, polisi pun sudah mulai kerepotan karena warga tak mengindahkan larangan polisi untuk menjauhi tempat tersebut. Garis kuning polisi diabaikan, kendaraan diparkir di mana saja hingga memacetkan jalan. Polisi sudah diterjunkan, tapi kalah jumlah.

Warga setempat juga berharap agar fenomena ini cepat memudar. "Pusing saya tiap lewat sini biasanya lancar, sekarang macet," ujar Rahma, 28 tahun, seorang pengguna jalan asal Pondok Labu. Ia berharap aparat bisa segera mengendalikan situasi ini dan meminta warga tidak termakan isu yang merugikan kepentingan umum.

M. ANDI PERDANA


Terpopuler
Panglima TNI Sidak Markas Kopassus, Ada Apa?
Bailout 6,7 T, Sri Mulyani: Saya Bisa Mati Berdiri
Minum di Ruang Sidang, Sri Mulyani Ditegur Hakim
Jokowi Nyapres, Ahok: Kacau-Balau Jakarta Ini




Berita terkait

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

2 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

4 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

6 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

23 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

24 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

24 hari lalu

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

Pergerakan saham PT Timah Tbk. atau TINS terpantau berfluktuatif usai terkuaknya kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP. Begini analisisnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

25 hari lalu

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

Pada Kamis, 4 April 2024, istri Harvey Moeis, selebriti Sandra Dewi mendatangi Kejaksaan Agung untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi

Baca Selengkapnya

Istana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil

26 hari lalu

Istana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil

Menteri Sekretaris Negara Pratikno tak menampik soal posisi Luhut yang tidak setuju.

Baca Selengkapnya

Sengkarut Korupsi Rp 271 Triliun di PT Timah Tbk, Begini Awal Mula Berdiri BUMN Pertambangan Timah

26 hari lalu

Sengkarut Korupsi Rp 271 Triliun di PT Timah Tbk, Begini Awal Mula Berdiri BUMN Pertambangan Timah

PT Timah Tbk terbelit kasus korupsi hingga Rp 271 triliun. Begini profil perusahaan BUMN pertambangan timah yang telah didirikan sejak 1976.

Baca Selengkapnya

Klaim Lakukan Banyak Perbaikan, Bos PT Timah Mengaku Tak Terlibat dalam Kasus Korupsi Rp 271 Triliun

26 hari lalu

Klaim Lakukan Banyak Perbaikan, Bos PT Timah Mengaku Tak Terlibat dalam Kasus Korupsi Rp 271 Triliun

Direktur Utama PT Timah Ahmad Dani Virsal mengaku tak terlibat dalam kasus dugaan korupsi tata niaga timah wilayah IUP perseroan.

Baca Selengkapnya