TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kepolisian Resor Bekasi Kota Ajun Komisaris Mukson mengatakan hasil pemeriksaan terhadap Udin alias Bokir, kerabat Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin, yang disangka menggunakan narkotika, menunjukkan bahwa pelaku dilatarbelakangi stres sejak orang tuanya, Haji Yasin, meninggal tahun lalu.
"Jadi pemakai sejak enam bulan lalu," kata Mukson, Senin, 5 Mei 2014. Tersangka Udin ditangkap di rumahnya di Jalan Raya Pebayuran, RT 03 RW 02, Desa Kertasari, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, tak jauh dari rumah Neneng, Ahad, 4 April.
Udin ditangkap bersama dua orang temannya FR dan RY. "Kami masih melakukan pengembangan," kata dia.
Kepala Satuan Narkoba Polres Bekasi Kota Komisaris Sudiyono mengatakan hasil pemeriksaan sementara menunjukkan sabu tersebut dibawa ke rumah Udin oleh FR. Sabu itu dibeli dari seorang pengedar di Jakarta dengan harga Rp 1,6 juta. "Harga itu dua paket," kata Sudiyono.
Sampai sore ini, kata dia, ketiga tersangka masih menjalani pemeriksaan di ruang Satuan Narkoba setempat. Sedangkan pengedarnya diburu polisi. "Masih dalam pengejaran," kata dia.
Tersangka Udin, sudah dipantau oleh polisi sejak enam bulan lalu, karena kerap menggunakan narkoba jenis sabu. Polisi menyita alat hisap bong yang terbuat dari botol air kemasan dan sisa sabu di dalam plastik. "Mereka pemakai," ujar polisi.
ADI WARSONO
Topik Terhangat:
Tragedi JIS| Jokowi| Prabowo| Pemilu 2014| Emon
Berita Terpopuler:
Terkait MH370, Malaysia Tangkap 11 Teroris
Forensik: Rekaman Percakapan MH370 Diedit
Jokowi Hanya Sehari Sewa Boeing 737-900
Di Jombang, Jokowi Ngaji Kitab Kuning
Ini Pengakuan Senior yang Membuat Renggo Meninggal
Berita terkait
Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya
3 jam lalu
Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.
Baca SelengkapnyaAmnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware
16 jam lalu
Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM
Baca SelengkapnyaInvestigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia
17 jam lalu
Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSoal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan
23 jam lalu
Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.
Baca SelengkapnyaKata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan
1 hari lalu
Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.
Baca SelengkapnyaKorlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap
1 hari lalu
Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.
Baca SelengkapnyaKorlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri
1 hari lalu
Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai
1 hari lalu
Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.
Baca SelengkapnyaTNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota
1 hari lalu
Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.
Baca SelengkapnyaTPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
2 hari lalu
TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.
Baca Selengkapnya