Ahok Marah-marah Saat Ditanya Kasus PAM Jaya  

Reporter

Editor

Mustafa moses

Senin, 2 Juni 2014 09:44 WIB

Wakil Gubenur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok marah-marah saat ditanya soal kisruh di PAM Jaya. "Semua LSM yang menggugat perjanjian PAM Jaya dengan kedua operator itu cuma bikin susah warga," kata Ahok kepada Tempo, Jumat, 30 Mei 2014, di ruangannya. Sepanjang wawancara, nada suara Ahok terus meninggi. (Baca: Tiga Hal Yang Tak Bisa Dilakukan Ahok Selama Menjadi Plt Gubernur)

Berbagai kata caci-maki diucapkan Ahok saat menerangkan kasus gugatan perjanjian PAM Jaya dengan PT Palyja dan PT Aetra. Kini, kasus tersebut tengah diproses di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta termasuk salah satu pihak yang digugat. Caci-maki itu ia tujukan kepada para penggugat yang dianggapnya tak pernah memberikan solusi apa pun. "Sudah saya tantang mereka, apa solusinya," katanya dengan nada tinggi dan telunjuk mengarah ke atas.

Sejumlah LSM, seperti Indonesian Corruption Watch, KRuHA, dan LBH Jakarta, menggugat perjanjian kerja sama PAM Jaya dengan Palyja dan Aetra tahun lalu. Mereka menganggap perjanjian kerja sama itu sangat merugikan negara dan masyarakat. Kedua operator dianggap sangat diuntungkan dari dua perjanjian itu. Salah satunya, beban selisih tarif air (shortfall) yang mesti dibayar PAM Jaya yang bila diakumulasi hingga 2022 berjumlah Rp 18 triliun.

Perjanjian itu juga menyebabkan tarif air di Jakarta menjadi salah satu yang tertinggi di Asia Tenggara, yaitu sekitar Rp 7.000 per meter kubik. Padahal, audit BPKP pada 2011 menyebutkan seharusnya air di Jakarta hanya Rp 4.025 per meter kubik. "Perjanjian itu menjadi penyebab bobroknya air di Jakarta dan mempermudah korupsi," kata Reza Shihab dari KRuHA.

Pemprov DKI, ujar Ahok, sebenarnya menyadari kebobrokan perjanjian kerja sama tersebut. Itu sebabnya, DKI berencana mengambil alih saham Palyja dan Aetra lewat PT Pembangunan Jaya, yang saham mayoritasnya dimiliki Pemprov DKI. Namun rencana itu ditolak para LSM. (Baca: Pembangunan Jaya siapkan Uang Beli Palyja)

Mereka menganggap hal itu bukan solusi, dan enggan menarik gugatan. Nah, selama gugatan itu masih ada, Ahok tak bisa berbuat apa-apa. Termasuk rencananya merebut pengelolaan air Jakarta. "Apa maunya mereka (penggugat)," kata Ahok, kembali dengan nada tinggi. (Baca: Aetra Tolak Jual Saham)

MUSTAFA SILALAHI | AGUNG SEDAYU

Baca Juga :
Warga Sleman Bubarkan Ibadah Umat Kristen
Cerita di Balik Perseteruan Prabowo-Wiranto
Penghargaan Pluralisme Sultan Didesak untuk Dicabut













Advertising
Advertising

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

1 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

1 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

4 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

5 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

8 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

10 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

39 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

39 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

54 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

57 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya