Tak Paham Juknis, Siswa Gagal ke Sekolah Negeri  

Reporter

Editor

Ali Anwar

Minggu, 6 Juli 2014 18:37 WIB

Ilustrasi pelajar sekolah dasar. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Bekasi - Dinas Pendidikan Kota Bekasi mengklaim pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SLTP dan SLTA dengan sistem online berjalan baik. Tapi, sayang tak semua orang tua calon siswa memahami petunjuk teknisnya.

Kepala Bidang Bina Program Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Agus Enap, mengatakan salah satu petunjuk teknis dalam PPDB online di wilayahnya, yakni calon siswa hanya mendapatkan tiga kali kesempatan mendaftar di sekolah negeri. "Ini yang kurang dipahami," kata Agus Enap kepada Tempo, Ahad, 6 Juli 2014. (Baca: Hari Pertama PPDB Online di Kota Bekasi Kacau)

Menurut dia, berdasarkan keluhan dari 10 orang tua calon siswa, anaknya gagal masuk sekolah negeri karena tak dapat mendaftar. Alasannya sudah pernah mendaftar secara online sebanyak tiga kali. "Dari awal sudah diperingatkan, maksimal mendaftar tiga kali," kata dia. "Mau tidak mau ya ke sekolah swasta, karena sudah tak bisa."

Menurut dia, orang tua calon siswa seharusnya mengetahui standar NEM sekolah tujuan. Apabila, hari pertama gagal, karena NEM tak mencukupi, agar mencari sekolah yang sesuai nilai anaknya. "Jangan main asal daftar. Waktu selama enam hari sangat cukup untuk menentukan pilhan," kata Agus. "Hal ini yang harus dipahami pada PPDB online tahun berikutnya."

Dampak dari ketidakpahaman tersebut, membuat pendaftar di sekolah favorit menumpuk. Beberapa sekolah favorit itu di antaranya adalah SMAN 1, SMAN 2, SMAN 4, SMPN 3, SMPN 9, SMPN 12, SMPN 25, serta SMKN 1. Bahkan ada sekolah yang menerima pendaftar mencapai 1.300 lebih. "Jumlah pendaftarnya, melebihi daya tampung," tuturnya.

Agus mengakui ada kendala dalam pelaksanaannya, yaitu masalah sinkronisasi database pada calon siswa di sekolah menengah kejuruan (SMK). Tapi, kendala itu tak sampai menimbulkan gejolak di masyarakat. "Kalau SMK kan, ada tes fisik. Inilah yang kerap tidak sinkron," kata dia.

Ia mencontohkan, di dalam database Disdik, siswa bersangkutan tertera bernama Agus Enaf Ganteng, namun di data kelulusan tes fisik hanya tertulis Agus Enaf G. Data terakhir itulah yang membuat tak sinkron. "G, itu kan bisa jadi Gagap, atau Galau," ia menerangkan.

Ia menyebutkan data yang tidak sinkron itu ditemukan pada calon siswa baru yang lulus tes fisik di SMKN 3 satu orang, SMKN 7 dua orang, dan SMKN 8 beberapa orang. "Semuanya sudah bisa diselesaikan," ia menambahkan. "Pengumuman PPDB Online mulai Senin, 7 Juli 2014, di sekolah maupun secara online."

Ia menambahkan, karena baru diterapkan pertama kali dengan sistem Personal Identification Number (PIN), banyak pula calon orang tua siswa yang kurang paham, serta susah aktivasi. Namun, kata dia, semuanya terselesaikan. "Soal PIN hilang, rusak, dan lainnya kami ganti," ujar dia.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengimbau agar siswa yang gagal seleksi masuk sekolah negeri tak perlu risau, dan diminta mendaftar ke sekolah swasta. Sebab, selain dana BOS dari pemerintah pusat, pemerintah setempat juga memberikan bantuan operasional masing-masing Rp 10.000 per bulan untuk siswa sekolah dasar, Rp 15.000 untuk siswa SMP, dan Rp 25.000 untuk siswa SMA/SMK.

Tahun ini, jumlah lulusan tingkat SD sederajat, berjumlah 42.672 orang, dan tingkat SMP sederajat berjumlah 33.716 orang. Sedangkan kuota untuk sekolah negeri berjumlah di SMP 15.636 kursi, dan untuk SMA 6.378 kursi, dan SMK 3.284 kursi. Sisanya ke sekolah swasta di Kota Bekasi yang terdiri dari 170-an SMP, 70 madrasah tsanawiyah, 75 SMA, dan 87 SMK.

ADI WARSONO

Berita terkait

PPDB Zonasi 2024, Dinas Pendidikan Jabar Siapkan Regulasi Baru

1 jam lalu

PPDB Zonasi 2024, Dinas Pendidikan Jabar Siapkan Regulasi Baru

Aturan itu telah disiapkan menjelang pelaksanaan PPDB tahun ini.

Baca Selengkapnya

4 Jalur PPDB 2024 Jenjang SD, SMP, dan SMA

7 hari lalu

4 Jalur PPDB 2024 Jenjang SD, SMP, dan SMA

jalur PPDB 2024 jenjang SD, SMP, dan SMA

Baca Selengkapnya

BIG Bantu Pemetaan Sistem Zonasi Peserta Didik Baru

2 Maret 2024

BIG Bantu Pemetaan Sistem Zonasi Peserta Didik Baru

Pelacakan titik koordinat berbasis persil dapat mengukur jarak dengan sekolah terdekat. Mengurangi risiko manipulasi sistem zonasi.

Baca Selengkapnya

Melenceng dari Target Pemerataan Pendidikan, Berikut Potensi Masalah PPDB Sekolah

21 Februari 2024

Melenceng dari Target Pemerataan Pendidikan, Berikut Potensi Masalah PPDB Sekolah

Meski niatnya baik, skema seleksi masuk sekolah baru masih berpotensi menimbulkan berbagai masalah baru. Dianggap kurang adil dan berpotensi diakali.

Baca Selengkapnya

Calon Siswa Madrasah, Berikut Mekanisme dan Linimasa Seleksi PPDBM 2024

11 Januari 2024

Calon Siswa Madrasah, Berikut Mekanisme dan Linimasa Seleksi PPDBM 2024

PPDBM merupakan jalur penerimaan calon peserta didik jenjang madrasah mencakup RA, MI, Mts dan MA.

Baca Selengkapnya

10 Daftar SMA Terbaik Di Tangerang untuk Referensi PPDB 2024

4 Januari 2024

10 Daftar SMA Terbaik Di Tangerang untuk Referensi PPDB 2024

Simak di sini daftar SMA terbaik di Tangerang.

Baca Selengkapnya

10 SMA Terbaik Di Bekasi, Referensi untuk PPDB 2024

3 Januari 2024

10 SMA Terbaik Di Bekasi, Referensi untuk PPDB 2024

SMA terbaik di Bekasi, yakni SMA Penabur, SMA Marsudirini, SMAN 1 Bekasi

Baca Selengkapnya

Ini Daftar 10 SMA Terbaik di Jakarta, Bisa Jadi Referensi PPDB 2024

4 Desember 2023

Ini Daftar 10 SMA Terbaik di Jakarta, Bisa Jadi Referensi PPDB 2024

Bagi penduduk DKI Jakarta, ini 10 daftar SMA terbaik di Jakarta berdasarkan nilai UTBK tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Belajar dari Pelaksanaan PPDB Bali

20 Oktober 2023

Belajar dari Pelaksanaan PPDB Bali

Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023/2024 telah berlangsung di seluruh daerah di Indonesia

Baca Selengkapnya

Ini 5 Tersangka Penyebab PPDB Kota Bogor Kisruh, Sediakan KK Fiktif Bertarif Rp 13 Juta

30 September 2023

Ini 5 Tersangka Penyebab PPDB Kota Bogor Kisruh, Sediakan KK Fiktif Bertarif Rp 13 Juta

Di antarra lima tersangka pemalsuan KK untuk PPDB Kota Bogor itu terdapat seorang pegawai honorer kelurahan.

Baca Selengkapnya