TEMPO.CO, Jakarta - Seorang siswa SMA 3 yang menjadi tersangka kasus dugaan penganiayaan terhadap Arfiand Caesary Alirhami, 16 tahun, saat kegiatan pencinta alam Sabhawana di Gunung Tangkuban Parahu, Jawa Barat, diketahui menderita epilepsi. (Baca: Tersangka Ospek SMA 3 Dihibur Buku Raditya Dika)
DW, 18 tahun, yang ditahan di Markas Polres Jakarta Selatan, mengaku sering kejang-kejang jika kelelahan. "Kambuhnya kalau lagi kecapekan," kata DW saat ditemui Tempo, Jumat, 4 Juli 2014. Meski demikian, dari kasat mata, DW tampak sehat. (Baca: Ahok: Masa Guru SMA 3 Tak Tahu Muridnya Sok Jagoan)
DW menuturkan rutin minum obat agar penyakit itu tidak sering kambuh. Dengan kondisi itu, ibu DW, LU, yang saat itu mendampingi putranya juga tak menyangka DW mampu mengikuti kegiatan pencinta alam yang mengandalkan ketangguhan fisik. "Saya juga heran kenapa anak saya bisa kuat," kata LU. (Baca: Keluarga Korban Siswa SMA 3 Tidak Lapor ke Polisi)
DW adalah anggota kegiatan ekstrakurikuler pencinta alam Sabhawana di SMA 3. Untuk menjadi anggota Sabhawana, setiap peserta harus lulus uji naik-turun gunung dan kegiatan fisik lainnya. Namun, saat ditanya apa yang terjadi pada Arfiand hingga meninggal dunia setelah mengikuti kegiatan Sabhawana pada pertengahan Juni lalu, DW bungkam.
DEVY ERNIS
Berita terpopuler lainnya:
Lurah Susan 'Mengurung Diri' Sampai 9 Juli
Prabowo 'Nyerah' di Daerah-daerah Ini
Dihalangi Mencoblos, Ratusan TKI Hongkong Marah
Berita terkait
Siswa MTs di Semarang Diduga Aniaya Adik Kelas Pakai Setrika karena Ajakan Jabat Tangan Tak Direspons
4 jam lalu
Seorang siswa Madrasah Tsanawiyah atau MTs di Susukan, Kabupaten Semarang diduga menganiaya adik kelasnya menggunakan setrika di asrama
Baca SelengkapnyaDipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang
1 hari lalu
Mustari, 60 tahun, mati di tangan anak kandungnya sendiri setelah mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan paving block di Tangerang
Baca SelengkapnyaPolisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku
2 hari lalu
Polisi membebaskan pria berinisial FH, seorang korban begal yang sempat dijadikan tersangka karena membunuh pelaku begal berinisial E.
Baca SelengkapnyaPolisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa
3 hari lalu
Polisi menghentikan proses penyidikan kasus pembunuhan pelaku begal di Jambi dan membebaskan korban pembegalan.
Baca SelengkapnyaKasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka
3 hari lalu
Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang akan menjerat tersangka pembunuhan itu dengan pasal penganiayaan dengan mengakibatkan kematian.
Baca SelengkapnyaRubicon Milik Mario Dandy Tak Laku, Kejari Jaksel Turunkan Harga Lelang
4 hari lalu
Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan kembali melelang mobil Rubicon milik terpidana perkara penganiayaan, Mario Dandy Satrio
Baca SelengkapnyaTerkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal
4 hari lalu
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.
Baca SelengkapnyaBuntut Penganiayaan Senior ke Junior, Kemenhub Tak Buka Formasi Pendaftaran STIP Tahun Ini
4 hari lalu
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan peristiwa meninggalnya Rio, salah satu mahasiswa di STIP menjadi evaluasi bersama bagi Kemenhub.
Baca SelengkapnyaRamai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron
6 hari lalu
Pembunuhan Vina di Cirebon pada 2016 silam, Polisi hingga saat ini masih mencari 3 pelaku yang masih berstatus DPO.
Baca SelengkapnyaTaruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas
9 hari lalu
Polisi melibatkan ahli bahasa untuk mengungkap kode-kode khusus yang diucapkan taruna STIP Kemenhub saat menganiaya adik tingkat hingga tewas.
Baca Selengkapnya