Begini Wali Kota Bima Arya Mengatur PKL  

Reporter

Minggu, 3 Agustus 2014 20:49 WIB

Sebagian kawasan Surapati tampak bersih dari PKL setelah dijaga oleh tim gabungan Satpol PP, TNI, dan polisi, di daerah yang merupakan zona merah PKL di kawasan pasar kaget akhir pekan Gasibu dan sekitarnya (16/3). TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bogor - Ratusan lapak pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang Jalan M.A. Salmun Bogor Tengah Kota Bogor ditertibkan oleh petugas gabungan, Ahad, 3 Agustus 2014. "Prioritas di tahun pertama masa jabatan saya sebagai Wali Kota Bogor, menjadikan Kota Bogor bebas dari sampah dan bersih dari PKL," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Ahad.

Bima berharap Pemerintah Kota Bogor dapat menganggarkan dana Rp 100 miliar untuk penyediaan lokasi penampungan bagi para pedagang, yang tersebar di empat lokasi di Kota Bogor. "Harapan saya, kami mendapat persetujuan dari DPRD menganggarkan Rp 100 miliar," kata dia.

Dengan dana Rp 100 miliar tersebut, menurut dia, pemerintah Bogor bakal membuat beberapa zona, misalnya zona kuliner dan zona kerajinan. "Harapan saya anggaran tersebut dapat diajukan pada anggaran perubahan sehingga dapat direalisasi secepatnya," kata Bima. (Baca juga: Bima Arya Resah Sampah Luar Masuk Kota Bogor)

Kegiatan pembersihan dan penertiban PKL di Jalan M.A. Salmun dipimpin langsung oleh Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, diikuti oleh Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman, Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarif Hidayat, serta sejumlah pejabat dan unsur TNI/Polri.

Sekda Kota Bogor Ade Sarif Hidayat mengatakan Jalan M.A. Salmun memang tidak termasuk zona PKL, sehingga daerah ini harus bersih dari PKL. Menurut dia, pemerintah Bogor telah menyediakan 14 zona PKL di Kota Bogor. Namun, hampir semuanya merupakan PKL bidang kuliner. Sementara itu, PKL di Jalan M.A. Salmun merupakan pedagang buah dan sayur. Jalan keluar alternatifnya, mereka harus masuk pasar tradisional.

Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman mengatakan sejak dulu sebenarnya Jalan M.A. Salmun bukan zona PKL. Namun pihaknya kesulitan dalam memberi tempat relokasi. Apalagi, aset milik pemerintah Bogor di daerah sekitar Bogor Tengah terbatas. Jumlah total PKL di Jalan M.A. Salmun sebanyak 500 pedagang buah dan 1.700 pedagang sayur serta basahan lainnya. "Kalau harus merelokasi semuanya, kami butuh lahan sekitar 1 hektare. Di Bogor Tengah tidak ada lahan seluas itu," kata Usmar. Selain Jalan M.A. Salmun, pemerintah Bogor akan membersihkan Jalan Mayor Oking dan Jalan Nyi Raja Permas. (Baca juga: Ahok Bikin Sistem Retribusi PKL Anti Preman dan DKI Terapkan Sistem Retribusi Baru buat PKL)

M. SIDIK PERMANA



Berita Lainnya:
Video ISIS, Menteri Amir Minta Penjelasan Tifatul
Pemerintah Siapkan Beasiswa Senilai Rp 15,6 T
Ini Respons Amir Syamsudin Soal Blokir Video ISIS
Kata Hanura Soal Ketua Umum Partai Jadi Menteri Jokowi
Komedian Mamiek Meninggal

Berita terkait

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

29 hari lalu

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

Satpol PP Kota Yogyakarta mendirikan Posko Jogoboro untuk pengawasan aktivitas libur Lebaran khusus di kawasan Malioboro mulai 8 hingga 15 April 2024

Baca Selengkapnya

Kota Bogor Uji Coba Penggunaan Angkutan Listrik

37 hari lalu

Kota Bogor Uji Coba Penggunaan Angkutan Listrik

Ada 30 titik pemberhentian yang diujicobakan pada 4 April 2024.

Baca Selengkapnya

Tanam Padi Nutri Zinc untuk Penanganan Stunting Kota Bogor

37 hari lalu

Tanam Padi Nutri Zinc untuk Penanganan Stunting Kota Bogor

Juga sebagai upaya mengetaskan kemiskinan.

Baca Selengkapnya

Pemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup

20 Januari 2024

Pemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup

Mereka berharap bisa beraudiensi dengan jajaran Pemkot Solo dan komunitas pecinta anjing untuk mendapatkan solusi tersebut.

Baca Selengkapnya

Cerita PKL di JIS Lega Piala Dunia U-17 Telah Usai, Kenapa?

30 November 2023

Cerita PKL di JIS Lega Piala Dunia U-17 Telah Usai, Kenapa?

Semarak dan keseruan Piala Dunia U-17 2023 telah berlalu di Jakarta International Stadium (JIS).

Baca Selengkapnya

Kenapa Desain Spanduk Warung Tenda Pecel Lele Hampir Sama Semua?

16 November 2023

Kenapa Desain Spanduk Warung Tenda Pecel Lele Hampir Sama Semua?

Saat diperhatikan, warung-warung yang menjual pecel lele biasanya menggunakan spanduk dengan motif yang seragam. Bagaimana asal-usulnya?

Baca Selengkapnya

Siswa SMK Berkebutuhan Khusus di Tangsel Akhirnya Diterima Magang di Hotel

7 November 2023

Siswa SMK Berkebutuhan Khusus di Tangsel Akhirnya Diterima Magang di Hotel

Sebuah hotel di BSD akhirnya mau menerima Irvine, siswa SMK berkebutuhan khusus untuk magang praktek kerja lapangan.

Baca Selengkapnya

Setelah Relokasi, Puluhan Pedagang Kuliner Sekitar ITB Masih Tahap Transisi

2 Oktober 2023

Setelah Relokasi, Puluhan Pedagang Kuliner Sekitar ITB Masih Tahap Transisi

Pada 7 Agustus, pedagang kuliner di sekitar ITB digusur pemerintah Kota Bandung karena lokasi berdagangnya termasuk jalur terlarang.

Baca Selengkapnya

Ormas di Bekasi Diduga Minta Sumbangan Rp 100 Ribu ke PKL untuk Acara HUT Organisasi

23 Agustus 2023

Ormas di Bekasi Diduga Minta Sumbangan Rp 100 Ribu ke PKL untuk Acara HUT Organisasi

Para PKL meminta polisi menindak ormas yang meminta sumbangan untuk HUT organisasi. Setiap hari sudah menarik iuran ke pedagang.

Baca Selengkapnya

Rencana Relokasi PKL Jalan Ganesha, Keluarga Mahasiswa ITB Tuntut 3 Hal

7 Agustus 2023

Rencana Relokasi PKL Jalan Ganesha, Keluarga Mahasiswa ITB Tuntut 3 Hal

Keluarga Mahasiswa ITB mencatat beberapa masalah yang harus dijelaskan sebelum relokasi PKL.

Baca Selengkapnya