Disita, Gerobak PKL Kota Tua Tak Boleh Diambil  

Reporter

Rabu, 13 Agustus 2014 20:56 WIB

Pedagang tertidur dekat gerobak dagangannya di pelataran Taman Fatahilah, Kota Tua, Jakarta, 4 Agustus 2014. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Barat Kadiman Sitindjak menyatakan penertiban pedagang kaki lima di kawasan Kota Tua, Tamansari, Jakarta Barat, dilakukan oleh 400 personel gabungan. Menurut dia, penertiban dilakukan agar Kota Tua kembali tertib seperti kondisi semula. (Baca: Sepeda Ontel Sewaan di Kota Tua Laris Diburu)

“Penertiban berhasil mengangkut ratusan lapak dan gerobak milik pedagang,” kata Kadiman seusai penertiban, Rabu, 13 Agustus 2014. Dia memperkirakan ratusan lapak itu milik 150 PKL yang biasa berjualan di kawasan Taman Fatahillah. "Pokoknya semua kami angkut, dan tidak ada yang disisakan," ujarnya.

Menurut dia, barang-barang itu bakal dibawa ke gudang di Cakung, Jakarta Timur, dan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Pemilik lapak dan gerobak pun tidak akan diperbolehkan mengambil kembali barang-barang tersebut. "Yang boleh diambil cuma barang dagangannya, tidak gerobak atau lapak," katanya.

Barang dagangan yang diambil, Kadiman melanjutkan, harus disertai surat pengantar dari Kopertaf sebagai bukti mereka pedagang resmi. Sedangkan pedagang liar tidak akan diperkenankan mengambil barang kepunyaannya. "Karena sudah berkali-kali membuat surat bermaterai, tapi selalu mengulangi perbuatannya," ujarnya.

Untuk mengantisipasi PKL kembali berjualan, pemerintah bakal menempatkan ratusan personel setiap harinya di lingkungan Kota Tua. Sebanyak 250 personel disiagakan pada Senin-Jumat, dan 400 personel akan bertugas pada Sabtu-Minggu. Dia yakin jumlah itu cukup untuk menjamin PKL tidak berjualan secara sembarangan di Kota Tua. "Mereka bertugas sampai pukul 23.00. Jadi peluang PKL kembali berjualan sangat kecil," ujarnya. (Baca juga: Museum Mulai Buka, Pengunjung Serbu Kota Tua)

Zainal, 39 tahun, pedagang aksesori telepon genggam, terkejut saat melihat lapak dan barang dagangannya dibawa petugas. Dia tidak bisa berbuat apa-apa karena barang miliknya sudah telanjur dibawa ke gudang Satpol PP. "Jadi sudah terlambat. Saya jualan cuma ikut-ikutan," tuturnya.

Laki-laki bertubuh jangkung itu cuma bisa pasrah melihat kenyataan itu. Dia berencana untuk menebus barang dagangan miliknya yang disita aparat. "Kalau bisa ditebus, syukur. Tapi, kalau tidak bisa, mau bagaimana lagi," katanya.

DIMAS SIREGAR


BERITA TERKINI
Kapolda Jabar Sebut Pemerkosa Anak Kandung Biadab
Agus Martowardojo Terima Tanda Kehormatan Presiden
Saksi Prabowo Protes Buka Kotak Suara di Jombang
Kapolri-KSAD Sukses Terbangkan Sukhoi SU30 MK2

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

18 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

27 hari lalu

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

Satpol PP Kota Yogyakarta mendirikan Posko Jogoboro untuk pengawasan aktivitas libur Lebaran khusus di kawasan Malioboro mulai 8 hingga 15 April 2024

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

54 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Pemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup

20 Januari 2024

Pemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup

Mereka berharap bisa beraudiensi dengan jajaran Pemkot Solo dan komunitas pecinta anjing untuk mendapatkan solusi tersebut.

Baca Selengkapnya

Cerita PKL di JIS Lega Piala Dunia U-17 Telah Usai, Kenapa?

30 November 2023

Cerita PKL di JIS Lega Piala Dunia U-17 Telah Usai, Kenapa?

Semarak dan keseruan Piala Dunia U-17 2023 telah berlalu di Jakarta International Stadium (JIS).

Baca Selengkapnya

Kenapa Desain Spanduk Warung Tenda Pecel Lele Hampir Sama Semua?

16 November 2023

Kenapa Desain Spanduk Warung Tenda Pecel Lele Hampir Sama Semua?

Saat diperhatikan, warung-warung yang menjual pecel lele biasanya menggunakan spanduk dengan motif yang seragam. Bagaimana asal-usulnya?

Baca Selengkapnya

Siswa SMK Berkebutuhan Khusus di Tangsel Akhirnya Diterima Magang di Hotel

7 November 2023

Siswa SMK Berkebutuhan Khusus di Tangsel Akhirnya Diterima Magang di Hotel

Sebuah hotel di BSD akhirnya mau menerima Irvine, siswa SMK berkebutuhan khusus untuk magang praktek kerja lapangan.

Baca Selengkapnya

Setelah Relokasi, Puluhan Pedagang Kuliner Sekitar ITB Masih Tahap Transisi

2 Oktober 2023

Setelah Relokasi, Puluhan Pedagang Kuliner Sekitar ITB Masih Tahap Transisi

Pada 7 Agustus, pedagang kuliner di sekitar ITB digusur pemerintah Kota Bandung karena lokasi berdagangnya termasuk jalur terlarang.

Baca Selengkapnya

Ormas di Bekasi Diduga Minta Sumbangan Rp 100 Ribu ke PKL untuk Acara HUT Organisasi

23 Agustus 2023

Ormas di Bekasi Diduga Minta Sumbangan Rp 100 Ribu ke PKL untuk Acara HUT Organisasi

Para PKL meminta polisi menindak ormas yang meminta sumbangan untuk HUT organisasi. Setiap hari sudah menarik iuran ke pedagang.

Baca Selengkapnya