Presiden dan Wakil Presiden terpilih Jokowi-JK menyalami anggota tim pemenangan dalam pembubaran Tim kampanye nasional Jokowi-JK, di Posko Pemenangan, Jakarta, 29 Agustus 2014. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO , Jakarta - Juru kampanye PDI Perjuangan sekaligus calon anggota legislatif DPR RI terpilih, Adian Napitupulu, diusir oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dalam acara peluncuran lagu Slank terbaru di Auditorium Radio Republik Indonesia, Jakarta, 8 September 2014. Acara itu dihadiri oleh calon Presiden RI terpilih, Joko Widodo.
"Saya diusir hanya karena pakai jaket kulit. Padahal ini, kan, acara peluncuran lagu milik Slank yang jelas-jelas band rock," kata Adian melalui telepon, semalam.
Adian mengatakan pengusiran dilakukan saat Kakorlantas Polri memberi sambutan. Ia datang bersama istri dan duduk di barisan paling belakang dekat kamera televisi. Lalu, tiba-tiba datang seorang anggota Paspampres meminta Adian melepas jaket kulit cokelat yang ia kenakan. "Padahal, dari undangan yang saya terima, sama sekali tak ada dress code tertentu," kata dia.
Paspampres yang mengaku bernama Ryan tersebut, kata Adian, tidak menunjukkan tanda pengenal yang jelas. Karena itu, Adian menolak melepaskan jaket kulitnya. "Ketika saya menolak, dia bilang kalau Bapak tidak mau buka jaket, saya persilakan Bapak keluar," kata Adian menirukan ucapan Paspampres itu. Karena disuruh keluar, Adian segera berdiri dan keluar dari ruangan bersama istrinya.
Adian mengaku tak tahu persis alasan kenapa dia diusir dalam acara peluncuran lagu baru Indonesia Wow milik Slank itu. "Mungkin karena muka saya jelek, ya," kata dia.
"Mungkin saya dicurigai karena memberikan efek negatif terhadap Jokowi dengan jaket kulit. Padahal, di acara tersebut juga banyak yang pakai rok mini," kata dia.
Pria bernama lengkap lengkap Adian Yunus Yusak Napitupulu ini adalah aktivis sekaligus caleg PDIP terpilih dari Dapil Jawa Barat V (Kabupaten Bogor). Dia juga merupakan salah satu juru kampanye preseden terpilih Joko Widodo. Bersama organisasi FORKOT, Adian adalah orang yang menggagas pendudukan Gedung MPR/DPR yang berujung jatuhnya Soeharto pada 1998.
