Harga Disepakati, Lahan Tol Cijago Segera Dibayar
Editor
Dwi Wiyana Majalah
Rabu, 17 September 2014 12:08 WIB
TEMPO.CO, Depok - Warga RT 2 dan RT 3 RW 2, Kemiri Muka, Beji, Depok, yang lahan bangunannya terkena akses tol Cinere-Jagorawi seksi II sudah bisa bernapas lega. Soalnya, tim pembebasan tanah (TPT) jalan bebas hambatan itu akan membayarkan ganti rugi lahan bangunan mereka pada awal Oktober 2014.
Ketua TPT Tol Cijago Sugandi mengatakan pembayaran bisa dilakukan setelah warga menyepakati harga yang ditawarkan TPT. "Sudah kita sepakati, (pembayarannya) pada akhir September atau Oktober ini," kata Sugandi kepada wartawan, Selasa, 16 September 2014.
Seperti diketahui, warga di dua RT tersebut terisolasi oleh pengerjaan tol karena pembayaran ganti rugi tak kunjung dilakukan. Padahal, sebanyak 38 pemilik rumah bangunan di situ sudah mengajukan permintaan pembayaran kepada pihak pengelola tol. Rumah-rumah itu sudah dikelilingi oleh pengerjaan tol. (Baca: Tanah Tol Cinere-Jagorawi Seksi II Mulai Diratakan)
Sugandi menjelaskan TPT dan warga sudah menyepakati harga ganti rugi lahan bangunan, yakni Rp 6,3 juta per meter. Ada 38 lahan dan bangunan yang akan dibebaskan pada Oktober nanti. "Semuanya ada 38 rumah," katanya.
Lurah Kemiri Muka Ramdhani mengatakan sebelumnya warga menolak pembebasan lahan bangunan karena tidak ada kecocokan harga. Saat itu TPT menawarkan harga Rp 1,9 juta per meter. "Sekarang warga sudah sepakat," kata lelaki yang mengaku ikut menandatangani surat kesepakatan tersebut. (Baca: Maret, SD Kemirimuka Akhirnya Tempati Lahan Baru)
Pertemuan dengan TPT, kata Ramdhani, dilakukan pada tiga pekan lalu. Saat itu TPT mengundang warga untuk menawarkan harga ganti rugi pembebasan lahan Rp 6,3 juta per meter. Warga akhirnya sepakat karena harga tersebut dirasa cukup.
Sebelumnya, PT Hutama Karya selaku pelaksana konstruksi jalan Tol Cijago mendapat kesulitan dalam membuat box tunnel di bawah Jalan Margonda Raya. Soalnya, mereka harus menyediakan jalan pengalihan arus untuk lalu lintas di jalan protokol tersebut ketika ditutup karena pengerjaan tunnel. (Baca: Pembangunan Tol Cinere-Jagorawi Dilanjutkan)
Masalah muncul ketika jalan peralihan arus itu harus memotong Jalan Langgar yang merupakan akses keluar masuk warga ke Jalan Margonda. Jalan Langgar belum bisa dibongkar sebelum warga pindah karena lahan bangunannya telah dibebaskan. "Jalan (Langgar) ini akan dibongkar, tapi kendalanya sampai saat ini belum dibebaskan," kata Bagian Pemantau Operasional Pengerjaan Tol Cijago seksi II, Waritno, pada 24 Agustus 2014.
ILHAM TIRTA
TERPOPULER
Gandeng Parpol, Jokowi Tak Ingkar Janji
Jadi Presiden, Harga Sepatu Jokowi Rp 400 Ribu
Jokowi Siapkan 2 Pos Menteri untuk Partai KMP
Koin Logam 5.200 SM Ditemukan di Gunung Padang
Artidjo: Luthfi Lakukan Korupsi Politik