TEMPO.CO, Jakarta - Tak gampang menjadi polwan yang ditugaskan sebagai pembawa acara lalu lintas. Selain penampilan dan kemampuan bicara yang bagus, polwan presenter juga diharamkan geer alias gede rasa.
Peluang polwan presenter menjadi selebritas memang terbuka lebar. Berwajah cantik bagaikan seorang model sembari menyajikan informasi membuat seorang polwan gampang menyedot perhatian. Bila tak kuat mental, mereka bisa geer dan cenderung merasa sebagai selebritas terkenal.
"Sebelum saya rekrut jadi presenter, saya ngobrol dulu dengan mereka supaya tahu lebih jauh soal kepribadian. Ini orang geer-an enggak, ya," kata Ninuk, sebut saja begitu, konsultan Humas NTMC Polri, Kamis, 11 September 2014, di gedung Korlantas Polri, Jalan M.T. Haryono, Jakarta.
Menurut perempuan yang tak ingin disebut namanya ini, bagaimanapun akan terkenalnya seorang polwan, jati diri mereka tetap seorang polisi. Mereka sejatinya dididik sebagai seorang bayangkara yang kebetulan ditugaskan menjadi presenter. Jadi pekerjaan utama mereka tetap sebagai polwan yang melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat.
Bila ada polwan presenter yang tak kuat mental setelah terkenal, Ninuk tak segan "menyingkirkan" mereka dari depan kamera. Hal itu dilakukan buat kebaikan institusi Polri dan para polwan itu sendiri. "Karena begitu terkenal dan mereka geer, kalau diteruskan berbahaya," kata Ninuk.
Ninuk menyebutkan, sejak melakukan perekrutan polwan presenter sejak 2011, hingga kini telah ada lima angkatan dan menelurkan 25 presenter. Mereka adalah para polwan yang terbukti tidak ke-geer-an saat mulai dikenal publik. Lalu, pernahkah ada polwan yang geer? "Ada tiga orang yang geer-an. Mereka sudah saya drop," kata Ninuk.
AMIRULLAH
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Pilkada oleh DPRD | Jero Wacik | IIMS 2014
Berita terpopuler lainnya:
Tiba di Lokasi Kongres Gerindra, Prabowo: Kok Sepi
Sindir Ahok, Prabowo: Kutu Busuk, Kutu Loncat?
Jadi King Maker Politik, Luthfi Hasan Sebut SBY
Bogor Larang Pelat B, Jokowi: Masuk Jakarta Pakai Tiket
Calon Menteri Jokowi-JK Wajib Teken Kontrak
Berita terkait
Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech
9 jam lalu
Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.
Baca SelengkapnyaTPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya
10 jam lalu
Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.
Baca SelengkapnyaCara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita
22 jam lalu
Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk
Baca SelengkapnyaKanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India
1 hari lalu
Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.
Baca SelengkapnyaAmnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar
1 hari lalu
Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.
Baca SelengkapnyaPolisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor
1 hari lalu
Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.
Baca SelengkapnyaSyarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya
1 hari lalu
Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.
Baca SelengkapnyaDemo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?
2 hari lalu
Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina
Baca SelengkapnyaAmnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware
2 hari lalu
Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM
Baca SelengkapnyaInvestigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia
2 hari lalu
Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.
Baca Selengkapnya