TEMPO.CO, Bekasi - Pemerintah Kota Bekasi mengalokasikan anggara Rp 10 miliar untuk membangun jembatan sepanjang 45 meter di atas Kali Bekasi. Jembatan itu menghubungkan Jalan Pramuka dengan Jalan Mayor Oking. "Sekarang masih penertiban bangunan liar," kata Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi Tri Adhianto, Kamis, 2 Oktober 2014.
Tri menyebutkan ada sekitar 120 kepala keluarga menempati garis sepanjang sungai. Penertiban bangunan dilakukan secara bertahap hingga pekan depan. Jika sudah selesai, baru dilakukan penurapan untuk menunjang fisik jembatan. "Pembangunan sudah dimulai sejak Juli lalu," ujar Tri.
Jembatan itu dibangun untuk memudahkan akses dari Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi di Jalan Pramuka dengan rumah sakit yang akan dibangun khusus warga miskin di Jalan Mayor Oking. Jembatan selebar 7 meter itu bakal dijadikan akses khusus pasien ke rumah sakit.
Dalam pengerjaannya, jembatan ini menelan biaya Rp 10 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bekasi tahun 2014. Konstruksi bangunan modern, tidak ada tiang di tengah karena menggunakan tiang bentangan di pinggir sehingga kuat untuk dilintasi kendaraan.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menekankan agar jembatan yang akan menghubungkan dua gedung tersebut diselesaikan secepatnya. "Nanti, warga yang benar-benar tidak mampu lebih mudah dilayani di sana (RSUD baru)," ujarnya.
Gedung RSUD untuk warga miskin akan dibangun di Jalan Mayor Oking, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi. Pasien yang masuk ruang perawatan nonkelas ialah yang memegang kartu jaminan kesehatan, seperti Kartu Sehat (KS), surat keterangan tidak mampu (SKTM), dan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).
Saat ini Pemkot Bekasi telah memilik RSUD dengan gedung delapan lantai di Jalan Pramuka. Rumah sakit itu untuk melayani masyarakat Bekasi tanpa membeda-bedakan kelas. Artinya, masyarakat pemegang kartu BPJS akan mendapat pelayanan yang sama dengan yang bukan pemegang BPJS.
