TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pemuda ditangkap karena membunuh dua karyawati PT Rajawali Prima Indonesia (Raprindo). Pemuda berinisial JN, 21 tahun, itu baru sepekan bekerja di perusahaan yang beralamat di Jalan Keamanan Nomor 14, kawasan Gajah Mada, Jakarta Barat, tersebut.
Kepala Kepolisian Sektor Tamansari Ajun Komisaris Besar Tri Suhartanto mengatakan korban JN adalah Kepala cabang Raprindo, Yuyun Herawati, dan kasir bernama Yuniati Suryana. Keduanya ditemukan tewas dengan sejumlah luka tusukan pada tubuh mereka. "Kejadiannya Sabtu lalu," kata Tri, Senin, 13 Oktober 2014.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata Tri, pembunuhan itu dilakukan lantaran JN sakit hati terhadap manajemen perusahaan. Untuk bekerja di perusahaan itu, tersangka diharuskan menyerahkan uang Rp 600 ribu. Manajemen berjanji uang itu dikembalikan setelah tersangka bekerja.
Belakangan tersangka menilai janji itu tidak ditepati manajemen. Selain itu, dia juga merasa tertipu karena uang makan sebesar Rp 30 ribu yang dijanjikan tidak pernah dia terima. Pekerjaan yang harus dia jalankan tidak seperti tugas karyawan kantoran. "Dari situlah dia merencanakan pembunuhan. Bahkan, JN punya keinginan membunuh semua karyawan di kantor itu," kata Tri.
Awalnya rencana itu akan dijalankan pada Rabu lalu. Namun tersangka menunda pelaksanaan rencana itu hingga Sabtu.
Tersangka datang ke Raprindo sekitar pukul 07.00. Saat itu baru Yuniati yang ada di perusahaan. JN sempat mengajak Yuniati mengobrol masalah pekerjaan sambil menunggu Yuyun yang masih dalam perjalanan menuju kantor.
Yuyun tiba di kantor pada pukul 08.00. JN lalu mengeluarkan sebilah pisau dapur dari ranselnya dan menghampiri perempuan itu. Tanpa banyak tanya, dia menghunjamkan pisau itu berkali-kali ke tubuh Yuyun.
Yuniati berteriak saat melihat perbuatan JN. Namun teriakannya justru menjadi malapetaka. JN berbalik dan menyerang Yuyun. Kedua perempuan itu tewas seketika.
Teriakan Yuniati ternyata terdengar oleh seorang sopir bajaj yang kebetulan melintas di depan kantor itu. Ia segera melaporkan teriakan itu kepada pengurus lingkungan setempat. "Polisi datang setelah dihubungi ketua RW," ujar Tri.
Polisi tidak kesulitan menangkap JN yang saat itu bersembunyi di sebuah gentong di samping kantor Raprindo. "Tersangka masih kami periksa," kata Tri.
PERSIANA GALIH
Berita lain:
Di Yogya, Zuckerberg Coba Facebook di Pos Ronda
Pengganti Ahok Mantan Koruptor, Ini Kata Gerindra
Video Penganiayaan Murid SD di Bukittinggi Beredar
Di Yogya, Bos Facebook Selfie Bareng Ibu-ibu
Berita terkait
Deretan Kasus Pembunuhan yang Belum Tuntas: Vina Cirebon hingga Marsinah dan Munir
9 jam lalu
Selain kasus pembunuhan Vina di Cirebon, ada sejumlah kasus kematian yang masih menjadi misteri dan belum diusut tuntas.
Baca SelengkapnyaSatgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya
10 jam lalu
Polisi menuding KKB atau TPNPB membunuh warga sipil bernama Boki Ugipa di Intan Jaya
Baca SelengkapnyaEks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina
11 jam lalu
Saat pembunuhan Vina terjadi, Adi Vivid menjabat Kapolres Cirebon Kota berpangkat AKBP
Baca SelengkapnyaIptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam
15 jam lalu
Penjelasan ayah dari Muhammad Rizky Rudiana atau Eky, yang menjadi korban pembunuhan bersama pacarnya, Vina, oleh geng motor pada 2016.
Baca SelengkapnyaPerdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi
15 jam lalu
Wakil perdana menteri Slovakia mengatakan ia melihat ada kemajuan dalam kondisi PM Robert Fico setelah selamat dari upaya pembunuhan pekan ini.
Baca SelengkapnyaPenembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya
1 hari lalu
Robert Fico ditembak saat menghadiri pertemuan pemerintahannya di Handlova
Baca SelengkapnyaMisteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron
1 hari lalu
Awalnya polisi menduga sejoli merupakan korban kecelakaan lalu lintas. Akhirnya terungkap Vina dan Eky merupakan korban pembunuhan.
Baca SelengkapnyaDipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang
1 hari lalu
Mustari, 60 tahun, mati di tangan anak kandungnya sendiri setelah mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan paving block di Tangerang
Baca SelengkapnyaKasus Pembunuhan V dan E di Cirebon 2016, Mabes Polri Beri Arahan untuk Polda Jawa Barat
1 hari lalu
Kasus pembunuhan sepasang kekasih VDA dan RR alias E di Cirebon kembali viral seiring kontroversi film Vina: Sebelum 7 Hari
Baca SelengkapnyaTPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil
1 hari lalu
TPNPB-OPM belum merespons tudingan Polda Papua bahwa pembunuhan terhadap warga sipil Boki Ugipa adalah tindakan KKB.
Baca Selengkapnya