Raprindo Diduga Telah Perdaya Calon Karyawan

Reporter

Editor

Suseno TNR

Rabu, 15 Oktober 2014 06:31 WIB

TEMPO/Imam Yunni

TEMPO.CO , Jakarta - Polisi telah menangkap Johan, 21 tahun, pemuda yang dituduh membunuh dua karyawati PT Rajawali Prima Indonesia (Raprindo) yang beralamatkan di Jalan Keamanan Nomor 14, kawasan Gajah Mada, Jakarta Barat. Pemuda itu pun sudah mengakui perbuatannya. (lihat: Sakit Hati, Pemuda Bunuh Dua Karyawati)

Johan mengaku kesal karena merasa dibohongi oleh manajemen Raprindo. Misalnya, Johan dijanjikan uang makan Rp 30 per hari dan akan ditempatkan sebagai pegawai sumber daya manusia. Namun uang yang dijanjikan tidak dia terima. Dia pun diberi tugas sebagai kurir.

Kekesalan Johan semakin berlipat ganda karena dia harus menyetor uang Rp 600 ribu. Manajemen memang berjanji akan mengembalikan uang itu, namun saat Johan menagih janji itu, manajemen tidak memenuhi permintaannya. (lihat: Bunuh Bosnya, Pemuda Ini Mengaku Puas)

Erna Widyawati, 24 tahun, yang pernah melamar pekerjaan di Raprindo, mengatakan bisa memahami kemarahan Johan meski tidak membenarkan perbuatannya. "Sama dengan Johan, saya pun dimintai Rp 600 ribu oleh kasir perusahaan tersebut," kata Erna saat ditemui Tempo di pusat pertokoan elektronik Glodok, Selasa, 14 Agustus 2014.

Menurut Erna, pada pertengahan Agustus 2014, ia bersama tiga rekannya memasukkan lamaran ke Raprindo. Mereka melamar melalui e-mail Raprindo yang diumumkan di koran. Tak lama, dia dan rekan-rekannya dipanggil Raprindo secara terpisah. "Saat itu saya ditawari bekerja di bank atau perusahaan-perusahaan di Jakarta," kata Erna.

Sehari sebelum Erna meneken kontrak, Raprindo meminta duit Rp 600 ribu. Duit itu, kata Erna, merupakan biaya administrasi yang mesti dipenuhi agar lamarannya dapat diteruskan ke perusahaan-perusahaan yang tengah membutuhkan tenaga kerja.

Waktu itu, duit yang Erna bawa tak cukup. Kepada kasir perusahaan itu, ia mengatakan hanya mengantongi Rp 10 ribu. "Akhirnya dia ambil Rp 10 ribu saya, dan menyuruh saya untuk melunasi Rp 600 ribu keesokan harinya," ujar Erna. Besoknya, Erna melunasi tagihan itu.

Setelah meneken kontrak, Erna dijanjikan manajemen perusahaan upah sebesar Rp 2,4 juta per bulan dengan uang makan Rp 30 ribu per hari. Selain itu, Raprindo pun berjanji akan memberikan Erna pekerjaan paling lambat satu bulan ke depan. Sayangnya, poin terakhir itu tidak tercantum dalam isi kontrak kerja. "Saya cuma dikasih janji lisan saja," katanya.

Hingga kasus pembunuhan oleh Johan terjadi, panggilan kerja untuk Erna tak kunjung datang. Ia pernah menanyakan janji itu kepada Raprindo. "Raprindo bilang saya belum bisa ditempatkan karena tingginya persaingan pelamar kerja," ujar Erna.

Akhirnya Erna merelakan Rp 600 ribu miliknya. Ia tak lagi menagih janji Raprindo dan memiilih bekerja sebagai karyawan toko elektronik di Glodok. Dia tak berniat melaporkan hal tersebut kepada kepolisian. Alasannya, selain karena isi kontrak tak menyebutkan dia akan menerima pekerjaan dengan cepat, dia juga tak ingin ikut campur dalam perkara pembunuhan di Raprindo.



PERSIANA GALIH

Berita lain:
Ahok Gandeng Chandra Hamzah Benahi Kasus Hukum DKI

Rabu, Polisi Gelar Perkara Lamborghini Hotman Paris

BMKG: Jakarta Hujan Lagi, Malam Ini

Produser Metro TV yang Hilang Sudah Ditemukan






Berita terkait

Deretan Kasus Pembunuhan yang Belum Tuntas: Vina Cirebon hingga Marsinah dan Munir

9 jam lalu

Deretan Kasus Pembunuhan yang Belum Tuntas: Vina Cirebon hingga Marsinah dan Munir

Selain kasus pembunuhan Vina di Cirebon, ada sejumlah kasus kematian yang masih menjadi misteri dan belum diusut tuntas.

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

11 jam lalu

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

Polisi menuding KKB atau TPNPB membunuh warga sipil bernama Boki Ugipa di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

12 jam lalu

Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

Saat pembunuhan Vina terjadi, Adi Vivid menjabat Kapolres Cirebon Kota berpangkat AKBP

Baca Selengkapnya

Iptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam

15 jam lalu

Iptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam

Penjelasan ayah dari Muhammad Rizky Rudiana atau Eky, yang menjadi korban pembunuhan bersama pacarnya, Vina, oleh geng motor pada 2016.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

16 jam lalu

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

Wakil perdana menteri Slovakia mengatakan ia melihat ada kemajuan dalam kondisi PM Robert Fico setelah selamat dari upaya pembunuhan pekan ini.

Baca Selengkapnya

Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

1 hari lalu

Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

Robert Fico ditembak saat menghadiri pertemuan pemerintahannya di Handlova

Baca Selengkapnya

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

1 hari lalu

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

Awalnya polisi menduga sejoli merupakan korban kecelakaan lalu lintas. Akhirnya terungkap Vina dan Eky merupakan korban pembunuhan.

Baca Selengkapnya

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

1 hari lalu

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

Mustari, 60 tahun, mati di tangan anak kandungnya sendiri setelah mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan paving block di Tangerang

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan V dan E di Cirebon 2016, Mabes Polri Beri Arahan untuk Polda Jawa Barat

1 hari lalu

Kasus Pembunuhan V dan E di Cirebon 2016, Mabes Polri Beri Arahan untuk Polda Jawa Barat

Kasus pembunuhan sepasang kekasih VDA dan RR alias E di Cirebon kembali viral seiring kontroversi film Vina: Sebelum 7 Hari

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

1 hari lalu

TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

TPNPB-OPM belum merespons tudingan Polda Papua bahwa pembunuhan terhadap warga sipil Boki Ugipa adalah tindakan KKB.

Baca Selengkapnya