Dua pengendara sepeda motor berusaha melintasi jembatan penyebrangan orang di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 9 Oktober 2014. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat tranportasi dari Forum Warga Jakarta, Azas Tigor Nainggolan mengatakan jumlah sepeda motor di Jakarta selalu meningkat tiap tahun. Tahun ini, tercatat pertambahan motor di Jakarta mencapai 9 juta unit kendaraan yang tersebar di lima wilayah kota di ibu kota. "Sekarang tengok di komplek atau kampung, satu keluarga rata-rata punya tiga motor," kata Azas saat dihubungi Tempo, Selasa 11 November 2014.
Menurut dia, pertumbuhan itu karena tidak adanya kebijakan pembatasan ruang gerak kendaraan pribadi di Jakarta. Ini berlaku tak hanya untuk sepeda motor, tetapi juga mobil. Selain itu, jumlah angkutan umum yang tersedia juga masih minim. "Semua orang bergerak dari pinggiran ke Jakarta, tapi angkutan umumnya belum bisa melayani semua pengguna," kata dia.(Baca: Sepeda Motor Dilarang Lewat Medan Merdeka Barat)
Ia juga mengatakan, bahwa kecepatan rata-rata kendaraan di jalan protokol di Jakarta hanya 12 kilometer per jam. "Rata-rata segitu, dan tidak lebih dari 15 kilometer per jam," ujarnya.
Sementara itu, menurut catatan Sub Direktorat Registrasi dan Identifikasi Kendaraan (Regident) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, tiap hari mereka mengeluarkan Surat Tanda Kendaraan Bermotor (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor) sebanyak 4 ribu unit motor.(Baca: Transjakarta Siapkan Bus Tingkat Gratis di Thamrin)
Adapun data jumlah kendaraan bermotor di Jakarta sebagai berikut: Tahun 2013 : Sepeda motor : 11.929.103 unit Mobil pribadi : 3.003.499 unit Bus : 360.022 unit Mobil barang : 617.635 unit Kendaraan khusus : 133.430 unit
Tahun 2012 : Sepeda motor : 10.825.973 unit Mobil pribadi : 2.742.414 unit Mobil penumpang : 358.895 unit Mobil barang : 561.918 unit Kendaraan khusus : 129.113 kendaraan khusus Total : 14.618.313 unit
Total panjang jalan di Jakarta tahun 2013 yaitu 6.955 kilometer. Rata-rata pertumbuhannya pun hanya 0,01 persen per tahun.
Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus
24 menit lalu
Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.