Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bersama Walikota London, Boris Johnson (kanan) memberikan keterangan dihadapan awak media usai melakukan pertemuan tertutup di rumah dinas Gubernur, Jakarta, 29 November 2014. Pertemuan ini dilakukan untuk berbagi pengalaman dan teknologi mengenai beberapa sektor. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ingin belajar banyak dari London yang telah sukses menggelar pesta olahraga internasional. Karenanya, pertemuan antara Ahok dan Wali Kota London Boris Johnson banyak membahas perhelatan olahraga bertaraf internasional tersebut.
"Kita ini ingin Asian Games 2018 sukses. Kita mau belajar dari mereka," kata Ahok, Ahad, 30 November 2014. Indonesia, khususnya Jakarta dan Palembang, akan menjadi tuan rumah perhelatan olahraga tingkat ASEAN itu. (Baca: Tiga Penyebab Kisruh Tender Peralatan Asian Games)
Menurut Ahok, London berhasil menyelenggarakan Olimpiade pada 2012 lalu. "Mereka mempersiapkannya selama sepuluh tahun," ujarnya. Sedangkan, Indonesia, menurut Ahok tak bisa mempersiapkan selama itu. "Karenanya kami ingin belajar." (Baca: Kemenpora Selidiki Tender Peralatan Asian Games)
Untuk persiapan Asian Games 2018, Ahok mengatakan akan membangun venue olahraga dan perbaikan sarana transportasi. "Kami mau kejar transportasi, termasuk kami punya MRT itu dari selatan sampai ujung tengah bisa oke," ujarnya. (Baca: Pemerintah Siapkan Keppres Asian Games 2018)
Selain itu, Ahok juga berencana membuat wisma atlet bekerja sama dengan pihak swasta. Setelah perhelatan Asian Games, wisma atlet itu bisa digunakan untuk komersil oleh swasta. (Baca juga: Untuk Asian Games 2018, DKI Minta Bantuan Swasta)