Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyapa wartawan sebelum pelantiakan sebagai Gubernur DKI Jakarta di Istana Negara, 19 November 2014. Dalam pelatikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta, perwakilan dari Koalisi Merah Putih sama sekali tidak hadir. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Kejahatan kian marak di Ibu Kota. Terakhir, seorang siswa ditusuk oleh orang tak dikenal di dalam Metro Mini Jurusan Kampung Melayu-Cakung, Jakarta Timur, Rabu, 10 November 2014.
Ternyata, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pun pernah menjadi sasaran pelaku kejahatan. "Kaca spion mobil saya pernah diambil," katanya di Balai Kota, Jumat, 12 Desember 2014.
Ahok menuturkan insiden perampokan itu terjadi di Sawah Besar, Jakarta Pusat. Ketika itu, Ahok--saat masih duduk sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat--tengah memarkirkan mobil CR-V miliknya. Ahok memarkirkan kendaraannya saat menghadiri suatu acara di kawasan tersebut. Seusai acara, ia mendapati kaca spionnya telah raib. "Kemungkinan pakai golok dicongkel," kata Ahok.
Ahok mengaku prihatin dengan tindak kriminal di Jakarta. Karena itu, untuk menekan jumlah kejahatan, ia berencana memasang sebanyak mungkin closed-circuit television (CCTV) di setiap penjuru Ibu Kota. "Biar gampang monitoring," katanya.
Ahok juga berencana membeli motor trail untuk tentara. "Kita mau beli motor untuk Brigif (Brigade Infanteri) agar tiap kejahatan bisa dikejar," ujarnya. (Baca juga: Polisi Terus Buru Perampok dan Armada Taksi Putih)